32 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Soal Kerumunan Jokowi di NTT, Sudah 2 Laporan Polisi Ditolak

PROKALTENG.CO-Bareskrim Polri kembali menolak laporan terkait
kerumunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan kunjangan kerja (kunker)
di Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan kali ini dilayangkan oleh Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Islam (PP GPI). Sebelumnya laporan serupa juga dibuat oleh
Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan. Hasilnya pun tak ada nomor LP yang
diterbitkan Bareskrim.

Ketua
Bidang Hukum dan HAM PP GPI Fery Dermawan mengatakan, barang bukti yang dibawa
dikembalikan oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim
Polri. Petugas juga tidak menerbitkan nomor LP.

“Intinya
tadi kita sudah masuk ke dalam ini laporan masuk, tapi tidak ada ketegasan di
situ. Jadi intinya bukti kita dikembalikan, hanya ada pernyataan bahwasannya
ini untuk diajukan secara resmi kembali,” kata Fery di Bareskrim Polri, Jakarta
Selatan, Jumat (26/2).

Baca Juga :  Ini Pernyataan Terbaru Menpan RB tentang Honorer Daerah

“Ini
tidak ada nomor LP. Saya tidak berani menyatakan ini ditolak karena disaat saya
meminta ketegasan apakah ini ditolak? Tidak ada jawaban ini ditolak. Intinya
silakan bikin laporan secara resmi, itu jawaban yang kami terima. Jelas kami
tidak puas dengan jawaban ini,” imbuhnya.

Dalam
laporan ini, GPI melaporkan Jokowi dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. GPI
membawa beberapa barang bukti, seperti video kerumunan saat Jokowi berada di
NTT.

“Video
yang menggambarkan pelanggaran protokol kesehatan tadi, terjadi kerumunan, di
kerumunan itu presiden kemudian membagikan sovenir. Kerumunan itu sudah ada
dari sebelum presiden sampai ke lokasi jadi terkesan dibiarkan,” jelas Fery.

Sebelumnya,
beredar sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan masyarakat
berkerumun saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Maumere, Sikka, Nusa
Tenggara Timur, pada Selasa (23/2).

Baca Juga :  Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Wagub DKI Positif Covid-19

Dalam
video tersebut, tampak Presiden Jokowi ada di dalam mobil, sementara banyak
masyarakat yang mengerubungi mobil yang ditumpangi kepala negara itu. Bahkan
Jokowi juga tampak melemparkan sebuah bingkisan ke masyarakat.

Menanggapi
hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey
Machmudin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya masyarakat saat itu sudah
menanti kedatangan kepala negara.

“Benar
itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan
perjalanan menuju Bendungan Napun Gete. Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah
menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke
tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti,” ujar Bey kepada
wartawan, Selasa (23/2).

Bey
menambahkan Presiden Jokowi dalam menyapa masyarakat tersebut juga sudah
mengingatkan kepada masyarakat yang berkumpul untuk mematuhi protokol
kesehatan.

PROKALTENG.CO-Bareskrim Polri kembali menolak laporan terkait
kerumunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan kunjangan kerja (kunker)
di Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan kali ini dilayangkan oleh Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Islam (PP GPI). Sebelumnya laporan serupa juga dibuat oleh
Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan. Hasilnya pun tak ada nomor LP yang
diterbitkan Bareskrim.

Ketua
Bidang Hukum dan HAM PP GPI Fery Dermawan mengatakan, barang bukti yang dibawa
dikembalikan oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim
Polri. Petugas juga tidak menerbitkan nomor LP.

“Intinya
tadi kita sudah masuk ke dalam ini laporan masuk, tapi tidak ada ketegasan di
situ. Jadi intinya bukti kita dikembalikan, hanya ada pernyataan bahwasannya
ini untuk diajukan secara resmi kembali,” kata Fery di Bareskrim Polri, Jakarta
Selatan, Jumat (26/2).

Baca Juga :  Ini Pernyataan Terbaru Menpan RB tentang Honorer Daerah

“Ini
tidak ada nomor LP. Saya tidak berani menyatakan ini ditolak karena disaat saya
meminta ketegasan apakah ini ditolak? Tidak ada jawaban ini ditolak. Intinya
silakan bikin laporan secara resmi, itu jawaban yang kami terima. Jelas kami
tidak puas dengan jawaban ini,” imbuhnya.

Dalam
laporan ini, GPI melaporkan Jokowi dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. GPI
membawa beberapa barang bukti, seperti video kerumunan saat Jokowi berada di
NTT.

“Video
yang menggambarkan pelanggaran protokol kesehatan tadi, terjadi kerumunan, di
kerumunan itu presiden kemudian membagikan sovenir. Kerumunan itu sudah ada
dari sebelum presiden sampai ke lokasi jadi terkesan dibiarkan,” jelas Fery.

Sebelumnya,
beredar sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan masyarakat
berkerumun saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Maumere, Sikka, Nusa
Tenggara Timur, pada Selasa (23/2).

Baca Juga :  Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Wagub DKI Positif Covid-19

Dalam
video tersebut, tampak Presiden Jokowi ada di dalam mobil, sementara banyak
masyarakat yang mengerubungi mobil yang ditumpangi kepala negara itu. Bahkan
Jokowi juga tampak melemparkan sebuah bingkisan ke masyarakat.

Menanggapi
hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey
Machmudin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya masyarakat saat itu sudah
menanti kedatangan kepala negara.

“Benar
itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan
perjalanan menuju Bendungan Napun Gete. Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah
menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke
tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti,” ujar Bey kepada
wartawan, Selasa (23/2).

Bey
menambahkan Presiden Jokowi dalam menyapa masyarakat tersebut juga sudah
mengingatkan kepada masyarakat yang berkumpul untuk mematuhi protokol
kesehatan.

Terpopuler

Artikel Terbaru