27.2 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

UNICEF: 10 Juta Anak Terancam Akibat Kebakaran Hutan Indonesia

KEBAKARAN hutan yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Indonesia
beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak kerugian serta korban. Salah satu
kelompok yang paling terkena dampak dari kebakaran tersebut adalah anak-anak.

Badan anak-anak PBB (UNICEF)
dalam sebuah pernyataan (Rabu, 25/9), mengatakan bahwa kebakaran hutan yang
terjadi menempatkan hampir 10 juta anak dalam bahaya karena polusi udara.

Kebakaran diketahui telah
memuntahkan kabut beracun di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa pekan
terakhir. Akibatnya, ribuan sekolah di Indonesia dan Malaysia yang terkena
dampak ditutup karena kualitas udara yang buruk.

Gambar-gambar yang beredar di
media sosial menunjukkan langit memerah darah di atas provinsi Jambi yang
terkena dampak terburuk kabut asap.

Baca Juga :  Inilah Konsep Pengembangan Energi di Ibu Kota Baru RI

Sementara rumah sakit penuh
dengan orang-orang yang mengeluhkan gangguan pernapasan.

Dalam sebuah pernyataan, UNICEF
mengatakan bahwa hampir 10 juta orang di bawah 18 tahun, seperempat di antara
mereka berusia di bawah lima tahun, tinggal di daerah-daerah yang paling
terkena dampak parah di pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan.

UNICEF mengkhawatirkan kesehatan
anak-anak tersebut. Pasalnya, anak-anak kecil sangat rentan karena sistem
kekebalan tubuh yang belum berkembang.

Bukan hanya itu, UNICEF juga
mengkhawatirkan bayi yang lahir dari ibu yang terpapar polusi selama kehamilan.
Pasalnya, mereka akan mungkin memiliki masalah seperti berat badan rendah.

“Kualitas udara yang buruk
adalah tantangan yang berat dan terus berkembang bagi Indonesia,” kata Debora
Comini dari UNICEF.

Baca Juga :  Butuh Kedisiplinan Individu Menegakan Protokol Kesehatan

“Setiap tahun, jutaan anak
menghirup udara beracun yang mengancam kesehatan mereka dan menyebabkan mereka
bolos sekolah, mengakibatkan kerusakan fisik dan kognitif seumur hidup,”
sambungnya, seperti dimuat The Guardian. (rmol/kpc)

KEBAKARAN hutan yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Indonesia
beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak kerugian serta korban. Salah satu
kelompok yang paling terkena dampak dari kebakaran tersebut adalah anak-anak.

Badan anak-anak PBB (UNICEF)
dalam sebuah pernyataan (Rabu, 25/9), mengatakan bahwa kebakaran hutan yang
terjadi menempatkan hampir 10 juta anak dalam bahaya karena polusi udara.

Kebakaran diketahui telah
memuntahkan kabut beracun di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa pekan
terakhir. Akibatnya, ribuan sekolah di Indonesia dan Malaysia yang terkena
dampak ditutup karena kualitas udara yang buruk.

Gambar-gambar yang beredar di
media sosial menunjukkan langit memerah darah di atas provinsi Jambi yang
terkena dampak terburuk kabut asap.

Baca Juga :  Inilah Konsep Pengembangan Energi di Ibu Kota Baru RI

Sementara rumah sakit penuh
dengan orang-orang yang mengeluhkan gangguan pernapasan.

Dalam sebuah pernyataan, UNICEF
mengatakan bahwa hampir 10 juta orang di bawah 18 tahun, seperempat di antara
mereka berusia di bawah lima tahun, tinggal di daerah-daerah yang paling
terkena dampak parah di pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan.

UNICEF mengkhawatirkan kesehatan
anak-anak tersebut. Pasalnya, anak-anak kecil sangat rentan karena sistem
kekebalan tubuh yang belum berkembang.

Bukan hanya itu, UNICEF juga
mengkhawatirkan bayi yang lahir dari ibu yang terpapar polusi selama kehamilan.
Pasalnya, mereka akan mungkin memiliki masalah seperti berat badan rendah.

“Kualitas udara yang buruk
adalah tantangan yang berat dan terus berkembang bagi Indonesia,” kata Debora
Comini dari UNICEF.

Baca Juga :  Butuh Kedisiplinan Individu Menegakan Protokol Kesehatan

“Setiap tahun, jutaan anak
menghirup udara beracun yang mengancam kesehatan mereka dan menyebabkan mereka
bolos sekolah, mengakibatkan kerusakan fisik dan kognitif seumur hidup,”
sambungnya, seperti dimuat The Guardian. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru