VIDEO ceramah Ustad Abdul Somad (UAS), soal
Catur haram kembali ramai dibicarakan publik di media sosial. Video itu, diduga
diambil pada tahun 2017 lalu. Dalam video itu, UAS mengatakan catur dan dadu
haram.
“Taz, boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan
dadu dan catur, itu menghabiskan waktu,†ungkap UAS dalam video tersebut.
“Masa olahraga tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur
nanti marah sama saya terserahlah,†sambung Ustaz Somad.
Pernyataan ini kemudian viral. UAS pun diserang oleh beberapa pihak. Salah
satu media online kontroversial pun tak mau ketinggalan untuk menyerang UAS.
Merasa diserang, UAS membuat klrifikasi melalui akun Instagramnya
@ustadzabdulsomad_official. Ulama 42 tahun ini menukil beberapa mazhab untuk
memperkuat argumennya.
“Menurut Imam an-Nawawi dari kalangan mazhab Syafi’i: Main catur itu
makruh. (Tapi jika melalaikan shalat, jadi haram).
Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad: haram. Imam Malik: catur lebih jelek
dari dadu, karena lebih melalaikan. (Sumber: Syarh Shahih Muslim: juz.15,
hal.15),†tulis UAS.
UAS juga menukil beberapa kalangan ulama yang memperbolehkan catur jika
tidak melalaikan salat
“Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata: Ulama ikhtilaf tentang hukum
main catur. Sebagian mereka membolehkan, karena membantu strategi perang. Diantara
mereka Imam Sa’id ibn Jubair dan Sya’bi, tapi syaratnya tiga:  1. Tidak judi, 2. Tidak melalaikan waktu
shalat dan 3. Menjaga lisan dari kata-kata buruk.
Menurut Imam Syafi’i Makruh tanzih. Menurut sekelompok ulama: haram,
seperti dadu. Sumber: Fatwa-Fatwa al-Azhar. Mufti: Syaikh ‘Athiyyah Shaqar,†tulis
pengajar di UIN Suska Riau ini.
data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/B5JeOo_lpho/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="12" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);">
UAS mengatakan, terpaksa harus membuat klarifikasi tersebut. Sebab hal itu
merupakan ilmu dan akhlak.
“Saya tidak sempat meladeni hal sia-sia. Tapi ini masalah ilmu dan akhlaq.
Saya menjawab lengkap seperti jawaban guru-guru saya,†ungkapnya
UAS juga mendoakan media yang memojokannya. “Semoga keluarga seword yang
selalu menyerang saya diberi rezeki halal, anak-anak sholih dan sholihah,
istiqomah dan husnulkhotimah.†Tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus
Liem menilai, UAS salah kaprah terkait hukum mengharamkan olahraga catur.
Menurutnya, catur yang dimaksudkan UAS berbeda dengan olahraga catur
profesional yang selama ini diwadahi Percasi.
Percasi, kata Liem, memiliki waktu dan metode latihan yang jelas bagi para
atlet Pelatnas catur. Sehingga, tudingan yang menyebut catur membuang-buang
waktu kurang tepat.
“Ustaz Abdul Somad mungkin tidak tahu situasi. Dia pikir hanya yang di
kampung-kampung yang main hingga lupa waktu,†ujar Liem Jumat (22/11/2019).
“Kami di Percasi minimal latihan satu hari itu enam jam. Itu dibagi dua
sesi. Kita kebanyakan bahas strategi, bukan main.â€
“Main itu saat jelang pertandingan, agar pola dan irama berpikirnya cocok
dengan nomor yang dipertandingkan,†sambungnya.
Di sisi lain, Liem menyebut catur juga memiliki banyak manfaat khususnya
bagi perkembangan otak anak. Permainan catur disebutnya sangat baik untuk
melatih kepintaran seseorang.
“Dengan main catur, bermain bagus, pemikirannya semakin sistematis. Mana
yang harus didahulukan ada saat kita mengalah dulu untuk menang,†jelas Liem.
“Anak yang sering main catur, pelajaran di sekolah itu cerdas-cerdas,
terutama matematika,†pungkas Kristianus Liem. (dal/fin/kpc)