27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Romo Benny ke Pendeta Saifudin: Tidak Perlu Mengurusi Keyakinan Orang Lain

PROKALTENG.CO – Pastor yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pembina Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo angkat suara perihal polemik pernyataan pendeta Saifudin Ibrahim yang meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’an.

Menurut Romo Benny, Saifudin tak memiliki pengetahuan untuk menyatakan hal tersebut.

Benny meyakini membaca kitab suci itu ada konteks sosial, politik, dan kebudayaan, sehingga tidak cukup dengan satu sudut pandang tertentu.

“Tidak bisa melihat secara literatur seperti itu,” kata Benny saat dihubungi JPNN.com (grup fajar), Kamis (17/3).

Rohaniwan Katolik itu berharap tokoh-tokoh agama di Indonesia tidak membuat pernyataan yang menggaduhkan. Apalagi, orang tersebut berbicara tentang suatu agama tanpa memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam.

“Tidak perlu mengurusi keyakinan orang lain, tidak berhak untuk menafsirkannya, apalagi tidak punya pengetahuan, kemampuan, dan bukan bidangnya,” kata Benny.

Baca Juga :  Korporasi Rights Issue BRI Hadirkan Ekosistem Ultra Mikro Terbesar

Benny juga sepakat dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut pernyataan Saifudin perbuatan menistakan agama.

“Saya setuju dengan Prof Mahfud MD. Saya dukung langkah Mahfud MD, supaya kita hidup beragama itu harus menjaga ketutuhan berbangsa,” kata Benny.

Benny juga mendukung Polri memeriksa Saifudin seperti saran Mahfud MD. Benny menganggap langkah seperti itu sudah tepat.

Menurut Benny, jangan sampai pernyataan sebagaimana disampaikan Saifuddin memecah persatuan dan keutuhan Indonesia.

“Lebih baik tokoh agama itu menjaga persatuan, keutuhan, dan selalu berkomentar sesuai dengan norma-norma yang berdasar ideologi Pancasila,” pungkas Romo Benny.

Sebelumnya, Saifudin Ibrahim telah mengklarifikasi pernyataanya perihal menghapus ayat Al-Qur’an. Saifudin mengeklaim pernyataannya itu tidak bermaksud untuk menista agama.

Namun, dia tetap memohon kepada Gus Yaqut menghapus ratusan ayat Al-Qur’an yang dianggap menimbulkan kekacauan, kebencian, dan ancaman bagi orang Kristen.

Baca Juga :  Menteri Desa: Penyaluran BLT Tidak Boleh Sistem Rapel!

“Menistakan agama apa? Itu, kan, permohonan saya kepada Menteri Agama. Ngapain saya menistakan agama,” kata Pendeta Saifudin saat dihubungi JPNN.com (jaringan prokalteng.co), Rabu (16/3) malam.

Saifudin mengklaim telah mempelajari sejarah perjalanan Islam dan Kristen dengan susah. Pria yang mengaku kerabat M Kace itu khawatir ratusan ayat dalam kitab suci agama Islam tersebut mengancam nyawa orang Kristen di Indonesia.

Sebab, tuding dia, ratusan ayat itu memerintahkan penganutnya untuk membunuh. Atas dasar itu, Saifuddin menilai 300 ayat Al-Qur’an tersebut harus dihapus.

“Ayat-ayatnya harus dihapuskan,” kata Saifudin Ibrahim.

Mahfud MD sebelumnya meminta Polri menyelidiki tayangan video yang memperlihatkan seorang pria bernama Saifudin Ibrahim yang menimbulkan kegaduhan.

Mahfud menilai pernyataan Saifudin Ibrahim meresahkan dan memicu kemakaran banyak orang. (jpnn/kpc)

PROKALTENG.CO – Pastor yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pembina Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo angkat suara perihal polemik pernyataan pendeta Saifudin Ibrahim yang meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’an.

Menurut Romo Benny, Saifudin tak memiliki pengetahuan untuk menyatakan hal tersebut.

Benny meyakini membaca kitab suci itu ada konteks sosial, politik, dan kebudayaan, sehingga tidak cukup dengan satu sudut pandang tertentu.

“Tidak bisa melihat secara literatur seperti itu,” kata Benny saat dihubungi JPNN.com (grup fajar), Kamis (17/3).

Rohaniwan Katolik itu berharap tokoh-tokoh agama di Indonesia tidak membuat pernyataan yang menggaduhkan. Apalagi, orang tersebut berbicara tentang suatu agama tanpa memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam.

“Tidak perlu mengurusi keyakinan orang lain, tidak berhak untuk menafsirkannya, apalagi tidak punya pengetahuan, kemampuan, dan bukan bidangnya,” kata Benny.

Baca Juga :  Korporasi Rights Issue BRI Hadirkan Ekosistem Ultra Mikro Terbesar

Benny juga sepakat dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut pernyataan Saifudin perbuatan menistakan agama.

“Saya setuju dengan Prof Mahfud MD. Saya dukung langkah Mahfud MD, supaya kita hidup beragama itu harus menjaga ketutuhan berbangsa,” kata Benny.

Benny juga mendukung Polri memeriksa Saifudin seperti saran Mahfud MD. Benny menganggap langkah seperti itu sudah tepat.

Menurut Benny, jangan sampai pernyataan sebagaimana disampaikan Saifuddin memecah persatuan dan keutuhan Indonesia.

“Lebih baik tokoh agama itu menjaga persatuan, keutuhan, dan selalu berkomentar sesuai dengan norma-norma yang berdasar ideologi Pancasila,” pungkas Romo Benny.

Sebelumnya, Saifudin Ibrahim telah mengklarifikasi pernyataanya perihal menghapus ayat Al-Qur’an. Saifudin mengeklaim pernyataannya itu tidak bermaksud untuk menista agama.

Namun, dia tetap memohon kepada Gus Yaqut menghapus ratusan ayat Al-Qur’an yang dianggap menimbulkan kekacauan, kebencian, dan ancaman bagi orang Kristen.

Baca Juga :  Menteri Desa: Penyaluran BLT Tidak Boleh Sistem Rapel!

“Menistakan agama apa? Itu, kan, permohonan saya kepada Menteri Agama. Ngapain saya menistakan agama,” kata Pendeta Saifudin saat dihubungi JPNN.com (jaringan prokalteng.co), Rabu (16/3) malam.

Saifudin mengklaim telah mempelajari sejarah perjalanan Islam dan Kristen dengan susah. Pria yang mengaku kerabat M Kace itu khawatir ratusan ayat dalam kitab suci agama Islam tersebut mengancam nyawa orang Kristen di Indonesia.

Sebab, tuding dia, ratusan ayat itu memerintahkan penganutnya untuk membunuh. Atas dasar itu, Saifuddin menilai 300 ayat Al-Qur’an tersebut harus dihapus.

“Ayat-ayatnya harus dihapuskan,” kata Saifudin Ibrahim.

Mahfud MD sebelumnya meminta Polri menyelidiki tayangan video yang memperlihatkan seorang pria bernama Saifudin Ibrahim yang menimbulkan kegaduhan.

Mahfud menilai pernyataan Saifudin Ibrahim meresahkan dan memicu kemakaran banyak orang. (jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru