26.1 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Pelaku Telah Diketahui, Bom Diduga Dililitkan di Badan

IDENTITAS pelaku
bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan kemarin (13/11) telah diketahui. Pelaku
diduga bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN), 24, asal Medan. Dia melakukan
serangan lone
wolf
 alias beraksi seorang diri. Enam korban terluka dalam
kejadian tersebut.

Bom itu meledak pukul 08.45. Ledakan terjadi di sekitar
area parkir kendaraan Mapolrestabes Medan. Enam korban mengalami luka karena
berada di area parkir. Mereka adalah empat polisi, satu pekerja harian lepas,
dan seorang warga. Ledakan juga mengakibatkan tiga kendaraan dinas dan satu
kendaraan pribadi rusak.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
menjelaskan, bom diduga meledak sebelum pelaku tiba di tempat sasaran. ”Ini
masih didalami lagi. Apa memang targetnya di area parkir atau meledak duluan,”
ujarnya.

Setelah enam korban dievakuasi, petugas melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP). Mereka memeriksa sidik jari pelaku. ”Hasilnya,
pelaku diduga berinisial RMN yang dalam catatan kependudukan masih berstatus
pelajar atau mahasiswa,” paparnya.

Untuk membuktikan secara ilmiah, Polri akan melakukan tes
DNA dan membandingkannya dengan DNA kedua orang tua RMN. ”Jadi, tidak hanya
berdasar satu bukti,” ujarnya.

Berdasar hasil penyelidikan dan penyidikan, sementara
disimpulkan bahwa RNM adalah pelaku tunggal. Namun, polisi tidak akan berhenti
mengecek kemungkinan lain. ”Kalau ada jaringannya, tentu akan diketahui,”
tegasnya.

Bagaimana pelaku bisa lolos dari pemeriksaan petugas?
Dedi menjelaskan, pelaku diduga menyamar sebagai ojek online (ojol). Dia
menggunakan jaket khas ojek online. Petugas telah memeriksa barang bawaan
pelaku saat memasuki kantor Polrestabes Medan. ”Saat itu juga ada pelayanan
pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Pelaku mungkin
memanfaatkan itu,” ungkapnya.

Pelaku diduga membawa bom dengan cara dililitkan ke
badan. Dengan begitu, bom tertutupi bajunya. Dedi menyatakan, hingga saat ini
belum diketahui apa jenis bom yang meledak sekaligus seberapa besar daya
ledaknya. Apakah low atau high explosive.

Baca Juga :  Sambil Menangis, Nikita Mirzani: Kenapa Ada Lagi Masalah Begini?

Yang pasti, telah ditemukan sejumlah sisa bom. Antara
lain, baterai 9 volt, pelat besi, paku, kabel, dan tombol switch on-off. ”Juga
ditemukan bagian tubuh pelaku,” terangnya.

Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Tatan Dirsan Atmaja
membenarkan bahwa pelaku hanya satu orang. Berdasar rekaman CCTV, pelaku
memakai jaket ojol saat masuk ke Mapolrestabes Medan. Menurut dia, terduga
pelaku sempat ditegur polisi yang berjaga. Dia diminta melepas jaket ojolnya.
”Saat ditanya tujuannya, pelaku mengaku mau membuat SKCK,” jelasnya kepada Sumut
Pos
.

Petugas lalu memeriksa ransel milik pelaku. Isinya hanya
buku. Saat menggeledah, petugas tidak menemukan barang yang mencurigakan. Pria
itu kemudian masuk ke halaman Mapolrestabes Medan, berbaur dengan warga lain
yang mengurus SKCK. Namun, tak berapa lama kemudian, terjadi ledakan yang
sangat keras.

Tak lama setelah ledakan, tim gabungan dari Polrestabes
Medan dan Direktorat Reskrimum Polda Sumut melakukan penyelidikan.

Petugas
gabungan dari Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres Pelabuhan Belawan dibantu
Tim Gegana Brimob Polda Sumut menggeledah rumah pelaku bom bunuh diri di Pasar
I Rel Gang Melati VIII, Lingkungan VI, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan
Medan Marelan, kemarin pukul 16.00 WIB. Penggeledahan dilakukan secara paksa.

Pasalnya, rumah bercat oranye bercorak hijau itu kosong
dan terkunci. Tim Gegana Brimob menyisir seluruh bagian rumah. Proses
penggeledahan mendapat perhatian warga sekitar. Untuk mengamankan lokasi,
dipasang garis polisi.

Setelah menggeledah lebih dari satu jam, petugas
mengamankan satu koper hitam dan dua anak panah yang diletakkan di dalam
keranjang hijau. Petugas juga menyita beberapa buku tamu undangan pernikahan.

Baca Juga :  Deadline 31 Mei Tak Pecat PNS Korupsi, Gaji Kepala Daerah Bakal Dipoto

Sumini, kepala lingkungan setempat, mengatakan bahwa
istri RMN bernama Dewi. Dia sejak pagi berada di rumah itu. Namun, setelah
siang, pintu rumahnya terlihat digembok dari luar. ”Tadi kata tetangga pagi
masih ada si Dewi. Tapi siang tidak tampak lagi,” ceritanya kepada Sumut Pos.

RMN baru sebulan menyewa rumah itu bersama istrinya.
Sebelumnya Dewi telah melapor secara lisan untuk izin tinggal di rumah itu.
”Waktu saya minta buku nikahnya, sampai sekarang belum diantar. Kalau suaminya
(Rabbial) saya dengar kerjanya ojek. Itu yang saya tahu,” jelas Sumini.

Polisi juga menggeledah rumah mertua pelaku di Pasar II
Barat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan. Di rumah toko yang
sehari-harinya menjual ayam geprek itu, polisi menanyai mertua pelaku bom bunuh
diri. Mertua pelaku bernama Andi Syahputra dibawa polisi untuk menunjukkan
rumah RMN. Selanjutnya, Andi dan istrinya dibawa polisi.

Tetangga sebelah rumah mertua pelaku, Nining, menyebut
Dedek –sapaan RMN– dan Dewi jarang pergi ke rumah mertuanya. ”Mereka usaha
lontong. Kalau Dewi sesekali datang. Mereka di situ sejak Maret,” katanya.

Petugas berpakaian preman juga mendatangi rumah orang tua
RMN di Jalan Jangka, Medan. Seorang warga bernama Muhammad Fahrizal Lubis alias
Ijey membenarkan bahwa rumah itu ditempati orang tua pelaku. Ijey mengenal
sosok RMN sebagai driver ojek online yang baik, ramah, dan sopan. ”Orangnya
diam-diam gitu lah,” ucapnya.

Namun, RMN pindah karena menikah setahun lalu. ”Istrinya
orang Marelan, tapi gak tahu pasti di mana. Kabarnya, istrinya itu sedang
hamil,” kata Ijey.(idr/syn/far/lyn/mia/ris/fac/gus/bbs/rir/c5/c9/c7/oni
)

IDENTITAS pelaku
bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan kemarin (13/11) telah diketahui. Pelaku
diduga bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN), 24, asal Medan. Dia melakukan
serangan lone
wolf
 alias beraksi seorang diri. Enam korban terluka dalam
kejadian tersebut.

Bom itu meledak pukul 08.45. Ledakan terjadi di sekitar
area parkir kendaraan Mapolrestabes Medan. Enam korban mengalami luka karena
berada di area parkir. Mereka adalah empat polisi, satu pekerja harian lepas,
dan seorang warga. Ledakan juga mengakibatkan tiga kendaraan dinas dan satu
kendaraan pribadi rusak.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
menjelaskan, bom diduga meledak sebelum pelaku tiba di tempat sasaran. ”Ini
masih didalami lagi. Apa memang targetnya di area parkir atau meledak duluan,”
ujarnya.

Setelah enam korban dievakuasi, petugas melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP). Mereka memeriksa sidik jari pelaku. ”Hasilnya,
pelaku diduga berinisial RMN yang dalam catatan kependudukan masih berstatus
pelajar atau mahasiswa,” paparnya.

Untuk membuktikan secara ilmiah, Polri akan melakukan tes
DNA dan membandingkannya dengan DNA kedua orang tua RMN. ”Jadi, tidak hanya
berdasar satu bukti,” ujarnya.

Berdasar hasil penyelidikan dan penyidikan, sementara
disimpulkan bahwa RNM adalah pelaku tunggal. Namun, polisi tidak akan berhenti
mengecek kemungkinan lain. ”Kalau ada jaringannya, tentu akan diketahui,”
tegasnya.

Bagaimana pelaku bisa lolos dari pemeriksaan petugas?
Dedi menjelaskan, pelaku diduga menyamar sebagai ojek online (ojol). Dia
menggunakan jaket khas ojek online. Petugas telah memeriksa barang bawaan
pelaku saat memasuki kantor Polrestabes Medan. ”Saat itu juga ada pelayanan
pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Pelaku mungkin
memanfaatkan itu,” ungkapnya.

Pelaku diduga membawa bom dengan cara dililitkan ke
badan. Dengan begitu, bom tertutupi bajunya. Dedi menyatakan, hingga saat ini
belum diketahui apa jenis bom yang meledak sekaligus seberapa besar daya
ledaknya. Apakah low atau high explosive.

Baca Juga :  Sambil Menangis, Nikita Mirzani: Kenapa Ada Lagi Masalah Begini?

Yang pasti, telah ditemukan sejumlah sisa bom. Antara
lain, baterai 9 volt, pelat besi, paku, kabel, dan tombol switch on-off. ”Juga
ditemukan bagian tubuh pelaku,” terangnya.

Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Tatan Dirsan Atmaja
membenarkan bahwa pelaku hanya satu orang. Berdasar rekaman CCTV, pelaku
memakai jaket ojol saat masuk ke Mapolrestabes Medan. Menurut dia, terduga
pelaku sempat ditegur polisi yang berjaga. Dia diminta melepas jaket ojolnya.
”Saat ditanya tujuannya, pelaku mengaku mau membuat SKCK,” jelasnya kepada Sumut
Pos
.

Petugas lalu memeriksa ransel milik pelaku. Isinya hanya
buku. Saat menggeledah, petugas tidak menemukan barang yang mencurigakan. Pria
itu kemudian masuk ke halaman Mapolrestabes Medan, berbaur dengan warga lain
yang mengurus SKCK. Namun, tak berapa lama kemudian, terjadi ledakan yang
sangat keras.

Tak lama setelah ledakan, tim gabungan dari Polrestabes
Medan dan Direktorat Reskrimum Polda Sumut melakukan penyelidikan.

Petugas
gabungan dari Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres Pelabuhan Belawan dibantu
Tim Gegana Brimob Polda Sumut menggeledah rumah pelaku bom bunuh diri di Pasar
I Rel Gang Melati VIII, Lingkungan VI, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan
Medan Marelan, kemarin pukul 16.00 WIB. Penggeledahan dilakukan secara paksa.

Pasalnya, rumah bercat oranye bercorak hijau itu kosong
dan terkunci. Tim Gegana Brimob menyisir seluruh bagian rumah. Proses
penggeledahan mendapat perhatian warga sekitar. Untuk mengamankan lokasi,
dipasang garis polisi.

Setelah menggeledah lebih dari satu jam, petugas
mengamankan satu koper hitam dan dua anak panah yang diletakkan di dalam
keranjang hijau. Petugas juga menyita beberapa buku tamu undangan pernikahan.

Baca Juga :  Deadline 31 Mei Tak Pecat PNS Korupsi, Gaji Kepala Daerah Bakal Dipoto

Sumini, kepala lingkungan setempat, mengatakan bahwa
istri RMN bernama Dewi. Dia sejak pagi berada di rumah itu. Namun, setelah
siang, pintu rumahnya terlihat digembok dari luar. ”Tadi kata tetangga pagi
masih ada si Dewi. Tapi siang tidak tampak lagi,” ceritanya kepada Sumut Pos.

RMN baru sebulan menyewa rumah itu bersama istrinya.
Sebelumnya Dewi telah melapor secara lisan untuk izin tinggal di rumah itu.
”Waktu saya minta buku nikahnya, sampai sekarang belum diantar. Kalau suaminya
(Rabbial) saya dengar kerjanya ojek. Itu yang saya tahu,” jelas Sumini.

Polisi juga menggeledah rumah mertua pelaku di Pasar II
Barat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan. Di rumah toko yang
sehari-harinya menjual ayam geprek itu, polisi menanyai mertua pelaku bom bunuh
diri. Mertua pelaku bernama Andi Syahputra dibawa polisi untuk menunjukkan
rumah RMN. Selanjutnya, Andi dan istrinya dibawa polisi.

Tetangga sebelah rumah mertua pelaku, Nining, menyebut
Dedek –sapaan RMN– dan Dewi jarang pergi ke rumah mertuanya. ”Mereka usaha
lontong. Kalau Dewi sesekali datang. Mereka di situ sejak Maret,” katanya.

Petugas berpakaian preman juga mendatangi rumah orang tua
RMN di Jalan Jangka, Medan. Seorang warga bernama Muhammad Fahrizal Lubis alias
Ijey membenarkan bahwa rumah itu ditempati orang tua pelaku. Ijey mengenal
sosok RMN sebagai driver ojek online yang baik, ramah, dan sopan. ”Orangnya
diam-diam gitu lah,” ucapnya.

Namun, RMN pindah karena menikah setahun lalu. ”Istrinya
orang Marelan, tapi gak tahu pasti di mana. Kabarnya, istrinya itu sedang
hamil,” kata Ijey.(idr/syn/far/lyn/mia/ris/fac/gus/bbs/rir/c5/c9/c7/oni
)

Terpopuler

Artikel Terbaru