28.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Korona Jadi Wabah Dunia, Pemerintah Diminta Tak Anggap Sepele

Majelis
Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk meningkatkan rasa keprihatinan
yang tinggi dan tidak menganggap sepele, terkait wabah virus korona. Hal ini
setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona jenis baru
atau COVID-19, sebagai pandemi global.

“Cukup
beralasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyatakan bahwa Indonesia Darurat
Wabah Korona. Untuk itu, Pemerintah perlu memperketat pengawasan arus masuk
manusia melalui semua pintu ke dalam wilayah Indonesia dari manca negara,
khususnya dari negara sumber virus korona,” kata Ketua Dewan Pertimbangan
MUI, Din Syamsuddin dalam keterangannya, Kamis (12/3).

Mantan
Ketua Umum Pimpinvirusan Pusat Muhammadiyah ini mengharapkan, seluruh
masyarakat untuk bersatu padu meningkatkan solidaritas kebangsaan menghadapi
dan mencegah penyebaran wabah virus korona, di seluruh penjuru Tanah Air.
Khususnya umat beragama, untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Allah SWT, dengan memperbanyak doa memohon perlindungan agar tidak
menurunkan adzab yang melampaui batas kemampuan manusia untuk mengatasinya.

Baca Juga :  Miris! Anggota Polri NTB Tewas Setelah Ditembak Sesama Polisi

Selain
itu, perlu dilakukan ikhtiar melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknogi
untuk mencegah dan mengatasi penyebaran Covid-19 lebih luas lagi, yaitu dengan
memasang alat deteksi dini, khususnya di tempat-tempat umum.

“Begitu
pula, warga masyarakat perlu melakukan upaya untuk menjaga kesehatan bersama
dengan menghindari langkah yang walaupun baik, tapi dapat menularkan virus
(seperti bersalaman secara tidak higienis). Tidaklah mengurangi keakraban jika,
untuk sementara waktu, bersalaman tanpa menyentuh tangan,” ujar Din.

Oleh
karena itu, untuk mencegah penyebaran virus korona, Pemerintah
diharapkan membuka sarana pemeriksaan kesehatan, baik di rumah sakit
maupun pusat kesehatan masyarakat lainnya, serta menyediakan masker pelindung,
menyediakan pembersih tangan dan mengembangkan pengobatan tradisional dengan
memanfaatkan sumber daya nabati yang ada di Nusantara.

Baca Juga :  Luhut Panjaitan: Ada yang Mengatakan Saya pro-China

“Khusus
tentang masker, seyogyanya tidak ada pihak yang boleh mengambil keuntungan
dengan menimbun atau menaikkan harga. Dalam keadaan krisis seperti ini,
seyogyanya Pemerintah dapat menyediakan masker secara gratis kepada warga
masyarakat yang sangat memerlukannya,” pungkas Din.

Untuk
diketahui, wabah virus korona telah menjadi Pandemi Dunia dan merenggut sekitar
4500 orang dan menjangkiti lebih 120 ribu orang di manca negara, termasuk di
Indonesia di mana telah menimpa 37 orang dan satu orang meninggal.(jpc)

 

Majelis
Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk meningkatkan rasa keprihatinan
yang tinggi dan tidak menganggap sepele, terkait wabah virus korona. Hal ini
setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona jenis baru
atau COVID-19, sebagai pandemi global.

“Cukup
beralasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyatakan bahwa Indonesia Darurat
Wabah Korona. Untuk itu, Pemerintah perlu memperketat pengawasan arus masuk
manusia melalui semua pintu ke dalam wilayah Indonesia dari manca negara,
khususnya dari negara sumber virus korona,” kata Ketua Dewan Pertimbangan
MUI, Din Syamsuddin dalam keterangannya, Kamis (12/3).

Mantan
Ketua Umum Pimpinvirusan Pusat Muhammadiyah ini mengharapkan, seluruh
masyarakat untuk bersatu padu meningkatkan solidaritas kebangsaan menghadapi
dan mencegah penyebaran wabah virus korona, di seluruh penjuru Tanah Air.
Khususnya umat beragama, untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Allah SWT, dengan memperbanyak doa memohon perlindungan agar tidak
menurunkan adzab yang melampaui batas kemampuan manusia untuk mengatasinya.

Baca Juga :  Miris! Anggota Polri NTB Tewas Setelah Ditembak Sesama Polisi

Selain
itu, perlu dilakukan ikhtiar melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknogi
untuk mencegah dan mengatasi penyebaran Covid-19 lebih luas lagi, yaitu dengan
memasang alat deteksi dini, khususnya di tempat-tempat umum.

“Begitu
pula, warga masyarakat perlu melakukan upaya untuk menjaga kesehatan bersama
dengan menghindari langkah yang walaupun baik, tapi dapat menularkan virus
(seperti bersalaman secara tidak higienis). Tidaklah mengurangi keakraban jika,
untuk sementara waktu, bersalaman tanpa menyentuh tangan,” ujar Din.

Oleh
karena itu, untuk mencegah penyebaran virus korona, Pemerintah
diharapkan membuka sarana pemeriksaan kesehatan, baik di rumah sakit
maupun pusat kesehatan masyarakat lainnya, serta menyediakan masker pelindung,
menyediakan pembersih tangan dan mengembangkan pengobatan tradisional dengan
memanfaatkan sumber daya nabati yang ada di Nusantara.

Baca Juga :  Luhut Panjaitan: Ada yang Mengatakan Saya pro-China

“Khusus
tentang masker, seyogyanya tidak ada pihak yang boleh mengambil keuntungan
dengan menimbun atau menaikkan harga. Dalam keadaan krisis seperti ini,
seyogyanya Pemerintah dapat menyediakan masker secara gratis kepada warga
masyarakat yang sangat memerlukannya,” pungkas Din.

Untuk
diketahui, wabah virus korona telah menjadi Pandemi Dunia dan merenggut sekitar
4500 orang dan menjangkiti lebih 120 ribu orang di manca negara, termasuk di
Indonesia di mana telah menimpa 37 orang dan satu orang meninggal.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru