32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Penjelasan BMKG Terkait Suara Dentuman di Jakarta Dini Hari Tadi

Suara dentuman sempat dilaporkan terdengar
cukup kencang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dentuman ini terdengar
beberapa kali pada Sabtu (11/4) dini hari. Atau bertepatan dengan erupsi Gunung
Anak Krakatau.

Terkait itu, Kepala Pusata Gempa Bumi dan
Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono
memastikan, suara dentuman itu bukan berasal dari erupsi Anak Krakatau. Hal itu
berdasarkan monitoring hingga pukul 06.00 WIB.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak
terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa
Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten,” kata Rahmat dalam keterangan
tertulis, Sabtu (11/4).

Rahmat menjelaskan, erupsi Anak Krakatau
memang menimbulkan gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan
magnitudo M 2,4. Terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT, tepatnya di
laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada
kedalaman 13 km.

Baca Juga :  Angka Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia

Kendati demikian, BMKG menilai gempa ini
kekuatannya lemah. Sehingga tidak akan dirasakan getaran oleh masyarakat.
Terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, BMKG belum menjelaskan
sumber suara dentuman tersebut.

“Berdasarkan
data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak
bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” pungkas Rahmat.
 

 

 

Suara dentuman sempat dilaporkan terdengar
cukup kencang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dentuman ini terdengar
beberapa kali pada Sabtu (11/4) dini hari. Atau bertepatan dengan erupsi Gunung
Anak Krakatau.

Terkait itu, Kepala Pusata Gempa Bumi dan
Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono
memastikan, suara dentuman itu bukan berasal dari erupsi Anak Krakatau. Hal itu
berdasarkan monitoring hingga pukul 06.00 WIB.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak
terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa
Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten,” kata Rahmat dalam keterangan
tertulis, Sabtu (11/4).

Rahmat menjelaskan, erupsi Anak Krakatau
memang menimbulkan gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan
magnitudo M 2,4. Terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT, tepatnya di
laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada
kedalaman 13 km.

Baca Juga :  Angka Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia

Kendati demikian, BMKG menilai gempa ini
kekuatannya lemah. Sehingga tidak akan dirasakan getaran oleh masyarakat.
Terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, BMKG belum menjelaskan
sumber suara dentuman tersebut.

“Berdasarkan
data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak
bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” pungkas Rahmat.
 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru