27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Program Merdeka Belajar Nadiem Disebut Belum Terimplementasi Jelas

Mendikbud
Nadiem Anwar Makarim melanjutkan serial program Merdeka Belajar-nya. Di seri
yang keempat, Nadiem mengenalkan program Organisasi Penggerak. Kegiatan ini
disokong anggaran sebesar Rp 596 miliar.

Direktur
Eksekutif Cerdas (Center for Education Regulation and Development Analysis)
Indra Charismiadji menuturkan anggaran untuk program organisasi penggerak itu
itu cukup besar. “Yang saya takutkan anggarannya terpakai, tapi tidak ada
dampaknya,” katanya di Jakarta Rabu (11/3).

Untuk itu
dia menegaskan program organisasi penggerak harus benar-benar berdampak pada
peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

Program
organisasi penggerak itu diluncurkan Nadiem di Jakarta Selasa (10/3) kemarin.
Secara sederhana, program ini terbagi dua. Yakni menjaring lembaga atau
organisasi dan para relawan.

Nantinya
setiap organisasi itu mengajukan proposal untuk kegiatan pendidikan. Proposal
diseleksi dan yang terpilih bisa berkolaborasi dengan para relawan yang sudah
mendaftar. Sudah ribuan organisasi yang mendaftar program organisasi penggerak
itu.

Baca Juga :  Right Issue untuk Pengembangan Ekosistem Ultra Mikro

Indra,
yang juga praktisi pendidikan abad 21, juga menyoroti program Merdeka Belajar a
la Nadiem. Menurut dia program tersebut terasa seperti program yang
sepotong-sepotong. Di jilid satu terkait pelaksanaan ujian akhir siswa.
Kemudian jilid kedua dan ketiga tentang kampus merdeka dan dana bantuan
operasional sekolah (BOS).

Menurut
Indra, jilid-jilid atau seri-seri program merdeka belajar itu belum terlihat
implementasinya. “Merdeka Belajar yang jilid satu saja (di lapangan, Red) masih
bingung. Ini sudah keluar jilid yang keempat,” katanya.

Indra
mengakui bahwa Nadiem adalah sosok yang cerdas. Namun untuk memimpin
kementerian sebesar Kemendikbud, ia dituntut memiliki kemampuan untuk
menggerakkan masyarakat. Dia menyebutkan informasi yang disajikan dalam program
Organisasi Penggerak belum komplit, termasuk siapa saja tim ahli yang
dilibatkan untuk menyeleksi proposal yang masuk.

Baca Juga :  Skenario PPDB 2020 Harus Segera Dibuat

“Tujuannya
bisa jadi supaya ada gerakan dari masyarakat. Tapi harus didesain dulu gerakan
seperti apa yang diinginkan Kemendikbud,” tutur dia.

Pendaftaran
untuk mengikuti program Organisasi Penggerak bisa diakses melalui website
sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id. Pendaftaran dibuka sampai 16 April nanti.
Sementara pembuatan akun sudah dibuka sejak 2 Maret lalu. Bagi pelamar yang
sudah memiliki akun, bisa memasukkan proposalnya mulai 16 Maret depan.(jpc)

 

Mendikbud
Nadiem Anwar Makarim melanjutkan serial program Merdeka Belajar-nya. Di seri
yang keempat, Nadiem mengenalkan program Organisasi Penggerak. Kegiatan ini
disokong anggaran sebesar Rp 596 miliar.

Direktur
Eksekutif Cerdas (Center for Education Regulation and Development Analysis)
Indra Charismiadji menuturkan anggaran untuk program organisasi penggerak itu
itu cukup besar. “Yang saya takutkan anggarannya terpakai, tapi tidak ada
dampaknya,” katanya di Jakarta Rabu (11/3).

Untuk itu
dia menegaskan program organisasi penggerak harus benar-benar berdampak pada
peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

Program
organisasi penggerak itu diluncurkan Nadiem di Jakarta Selasa (10/3) kemarin.
Secara sederhana, program ini terbagi dua. Yakni menjaring lembaga atau
organisasi dan para relawan.

Nantinya
setiap organisasi itu mengajukan proposal untuk kegiatan pendidikan. Proposal
diseleksi dan yang terpilih bisa berkolaborasi dengan para relawan yang sudah
mendaftar. Sudah ribuan organisasi yang mendaftar program organisasi penggerak
itu.

Baca Juga :  Right Issue untuk Pengembangan Ekosistem Ultra Mikro

Indra,
yang juga praktisi pendidikan abad 21, juga menyoroti program Merdeka Belajar a
la Nadiem. Menurut dia program tersebut terasa seperti program yang
sepotong-sepotong. Di jilid satu terkait pelaksanaan ujian akhir siswa.
Kemudian jilid kedua dan ketiga tentang kampus merdeka dan dana bantuan
operasional sekolah (BOS).

Menurut
Indra, jilid-jilid atau seri-seri program merdeka belajar itu belum terlihat
implementasinya. “Merdeka Belajar yang jilid satu saja (di lapangan, Red) masih
bingung. Ini sudah keluar jilid yang keempat,” katanya.

Indra
mengakui bahwa Nadiem adalah sosok yang cerdas. Namun untuk memimpin
kementerian sebesar Kemendikbud, ia dituntut memiliki kemampuan untuk
menggerakkan masyarakat. Dia menyebutkan informasi yang disajikan dalam program
Organisasi Penggerak belum komplit, termasuk siapa saja tim ahli yang
dilibatkan untuk menyeleksi proposal yang masuk.

Baca Juga :  Skenario PPDB 2020 Harus Segera Dibuat

“Tujuannya
bisa jadi supaya ada gerakan dari masyarakat. Tapi harus didesain dulu gerakan
seperti apa yang diinginkan Kemendikbud,” tutur dia.

Pendaftaran
untuk mengikuti program Organisasi Penggerak bisa diakses melalui website
sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id. Pendaftaran dibuka sampai 16 April nanti.
Sementara pembuatan akun sudah dibuka sejak 2 Maret lalu. Bagi pelamar yang
sudah memiliki akun, bisa memasukkan proposalnya mulai 16 Maret depan.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru