27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Pemerintah Arab Saudi Beri Keluarga Mbah Moen Hak Imunitas

MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi memberikan hak imunitas atau
privilege berupa penerbitan delapan visa untuk putra-putri dan keluarga KH
Maimoen Zubair sehingga mereka bisa segera ke Mekkah. Hak imun yang diberikan
Pemerintah Saudi bukan sesuatu yang mudah, terlebih untuk memasuki Kota Makkah
bahkan untuk warga Saudi sendiri pada musim haji.

“Anak-anak Mbah Moen mendapatkan
privilege dari Kedutaan Saudi,” kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh
Abegebriel,” kemarin (8/8).

Sebelumnya, ajudan almarhum KH
Maimoen Zubaer, Hayatul Makki atau yang biasa dipanggil Gus Hayat menjelaskan
Mbah Moen berangkat haji ke Mekkah hanya bertiga bersama dengan istri Mbah
Moen, Nyai Heni Maryam dan Gus Hayat. Tak ada satu pun putra-putrinya yang
turut dalam perjalanan itu.

Dalam acara Silaturahmi NU
se-Dunia ke-18 yang dihadiri puluhan ulama dan nahdliyin serta jamaah dari
Indonesia, Agus Maftuh sedang memberikan sambutan. Tapi di tengah sambutan
kemudian terhenti karena delapan putra-putri Mbah Moen hadir di acara tersebut
secara bersamaan.

“Marhaban untuk KH Taj Yasin,
anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Besar Arab Saudi langsung
memberikan delapan visa,” katanya. Putra-putri Mbah Moen di antaranya Gus Yasin
dan Gus Majid Kamil berangkat ke Mekkah pada 7 Agustus 2019 atau sehari setelah
sang ayah berpulang.

Baca Juga :  Update Corona 17 Mei 2020: 50 Besar Negara dengan Kasus Tertinggi

Agus Maftuh kemudian menceritakan
tentang betapa dekat hubungan keluarganya dengan keluarga Mbah Moen. “Gus
Yasin, ibu kita pernah menjadi tukang masak di Ponpes Al Hidayah Lasem. Inilah
irisan takdir, kami tidak pernah menggeret Tuhan untuk meminta sesuatu. Kami
pasrah,” katanya.

Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin
yang juga Wakil Gubernur Jateng itu pun sempat memberikan dan mengatakan betapa
dekat keluarganya dengan keluarga Agus Maftuh bahkan menyebut ayah Agus
Maftuhlah yang membuatkan sumur untuk pertama kalinya di Sarang. “Sarang dulu
sulit air sekarang tidak lagi berkat Mbah Rosyid (ayah Agus Maftuh),” kata Taj
Yasin.

Sementara itu, pertemuan bertajuk
Silaturahmi NU se-Dunia ke-18 yang digelar di pondokan jamaah Indonesia asal
Jawa Tengah di Jarwal, Mekkah, diawali dengan doa bersama untuk KH Maimoen
Zubair.

Ketua Umum Pimpinan Pusat
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu), KH Asep Saifuddin Chalim di
Altayseer Towers Hotel No. 1002 Lantai PR At Taysir, Makkah Al Mukarramah,
telah membukanya dengan doa tahlil. “Mari kita membaca Al Fatihah untuk KH
Maimoen Zubair yang baru saja meninggalkan kita semua,” kata Kiai Asep.

Baca Juga :  Rayakan Kenaikan Isa Almasih, Tak Boleh Saling Peluk dan Cium

Jamaah yang turut serta dalam
acara itu pun takzim memanjatkan doa tersebut. “Mari kita akhiri doa ini dengan
doa penutup,” katanya. Selanjutnya, Rois Syuriyah PWNU Jatim yang juga
Pengelola Pondok Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur melanjutkan memimpin doa
istigotshah sebelum seluruh acara dimulai dan memulai dengan Al Fatihah
bersama.

KH Anwar Manshur tampak tak bisa
menahan kesedihan bahkan setengah terisak ketika membacakan doa untuk Mbah Moen
yang diamini oleh seluruh yang hadir di ruang pertemuan tersebut.

Acara tersebut dihadiri selain
oleh jamaah yang sedang dalam rangkaian ibadah haji juga dihadiri oleh sejumlah
tokoh dan ulama termasuk Delegasi Amirul Hajj yang dipimpin oleh Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel,
dan Menpora Imam Nahrawi yang datang sebagai anggota jamaah dari Jatim. (ful/fin/kpc)

MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi memberikan hak imunitas atau
privilege berupa penerbitan delapan visa untuk putra-putri dan keluarga KH
Maimoen Zubair sehingga mereka bisa segera ke Mekkah. Hak imun yang diberikan
Pemerintah Saudi bukan sesuatu yang mudah, terlebih untuk memasuki Kota Makkah
bahkan untuk warga Saudi sendiri pada musim haji.

“Anak-anak Mbah Moen mendapatkan
privilege dari Kedutaan Saudi,” kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh
Abegebriel,” kemarin (8/8).

Sebelumnya, ajudan almarhum KH
Maimoen Zubaer, Hayatul Makki atau yang biasa dipanggil Gus Hayat menjelaskan
Mbah Moen berangkat haji ke Mekkah hanya bertiga bersama dengan istri Mbah
Moen, Nyai Heni Maryam dan Gus Hayat. Tak ada satu pun putra-putrinya yang
turut dalam perjalanan itu.

Dalam acara Silaturahmi NU
se-Dunia ke-18 yang dihadiri puluhan ulama dan nahdliyin serta jamaah dari
Indonesia, Agus Maftuh sedang memberikan sambutan. Tapi di tengah sambutan
kemudian terhenti karena delapan putra-putri Mbah Moen hadir di acara tersebut
secara bersamaan.

“Marhaban untuk KH Taj Yasin,
anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Besar Arab Saudi langsung
memberikan delapan visa,” katanya. Putra-putri Mbah Moen di antaranya Gus Yasin
dan Gus Majid Kamil berangkat ke Mekkah pada 7 Agustus 2019 atau sehari setelah
sang ayah berpulang.

Baca Juga :  Update Corona 17 Mei 2020: 50 Besar Negara dengan Kasus Tertinggi

Agus Maftuh kemudian menceritakan
tentang betapa dekat hubungan keluarganya dengan keluarga Mbah Moen. “Gus
Yasin, ibu kita pernah menjadi tukang masak di Ponpes Al Hidayah Lasem. Inilah
irisan takdir, kami tidak pernah menggeret Tuhan untuk meminta sesuatu. Kami
pasrah,” katanya.

Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin
yang juga Wakil Gubernur Jateng itu pun sempat memberikan dan mengatakan betapa
dekat keluarganya dengan keluarga Agus Maftuh bahkan menyebut ayah Agus
Maftuhlah yang membuatkan sumur untuk pertama kalinya di Sarang. “Sarang dulu
sulit air sekarang tidak lagi berkat Mbah Rosyid (ayah Agus Maftuh),” kata Taj
Yasin.

Sementara itu, pertemuan bertajuk
Silaturahmi NU se-Dunia ke-18 yang digelar di pondokan jamaah Indonesia asal
Jawa Tengah di Jarwal, Mekkah, diawali dengan doa bersama untuk KH Maimoen
Zubair.

Ketua Umum Pimpinan Pusat
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu), KH Asep Saifuddin Chalim di
Altayseer Towers Hotel No. 1002 Lantai PR At Taysir, Makkah Al Mukarramah,
telah membukanya dengan doa tahlil. “Mari kita membaca Al Fatihah untuk KH
Maimoen Zubair yang baru saja meninggalkan kita semua,” kata Kiai Asep.

Baca Juga :  Rayakan Kenaikan Isa Almasih, Tak Boleh Saling Peluk dan Cium

Jamaah yang turut serta dalam
acara itu pun takzim memanjatkan doa tersebut. “Mari kita akhiri doa ini dengan
doa penutup,” katanya. Selanjutnya, Rois Syuriyah PWNU Jatim yang juga
Pengelola Pondok Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur melanjutkan memimpin doa
istigotshah sebelum seluruh acara dimulai dan memulai dengan Al Fatihah
bersama.

KH Anwar Manshur tampak tak bisa
menahan kesedihan bahkan setengah terisak ketika membacakan doa untuk Mbah Moen
yang diamini oleh seluruh yang hadir di ruang pertemuan tersebut.

Acara tersebut dihadiri selain
oleh jamaah yang sedang dalam rangkaian ibadah haji juga dihadiri oleh sejumlah
tokoh dan ulama termasuk Delegasi Amirul Hajj yang dipimpin oleh Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel,
dan Menpora Imam Nahrawi yang datang sebagai anggota jamaah dari Jatim. (ful/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru