25.8 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Untuk Calon Peserta Tes PPPK, Ini Info Terbaru tentang Materi Soal

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Dirjen Guru Tenaga Kependidikan/GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril menyampaikan
kabar terbaru soal komposisi materi ujian PPPK (pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja).

Setelah melalui pembahasan dengan
panitia seleksi nasional (Panselnas), diputuskan ada empat materi ujian PPPK,
yakni kompetensi bidang (sesuai mata pelajaran), manajerial, sosio-kultural,
dan pertanyaan wawancara yang dijawab tertulis.

Untuk kompetensi bidang,
masing-masing peserta mendapatkan 80-100 butir soal dengan waktu 120 menit.

Kemudian tes manajerial 30 soal
dengan waktu 25 menit, sosio-kultural 20 butir soal dikerjakan selama 15 menit,
dan pertanyaan wawancara 10 soal dengan waktu 10 menit.

“Materi ujian PPPK terdiri dari
140 sampai 160 soal kompetensi bidang, manajerial, sosiokultural, pertanyaan
wawancara. Semuanya dikerjakan selama 170 menit,” kata Iwan Syahril kepada
JPNN.com, Selasa (8/2).

Baca Juga :  Catat ya, Ini Jadwal Pengumuman Penerimaan CPNS 2019

Terkait bobot penilaian, Iwan menjelaskan
untuk kompetensi bidang 60 persen. Sedangkan manajerial, sosiokultural, dan
pertanyaan wawancara bobotnya 40 persen.

“Kompetensi bidang lebih tinggi
bobotnya karena sesuai mata pelajaran yang diajarkan gurunya. Kalau gurunya
melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik, insyaallah bisa menjawab,”
jelasnya.

Dia juga mengimbau para guru
honorer K2 maupun nonkategori tidak perlu takut menghadapi ujian PPPK yang
ditargetkan Maret-April 2021.

“Ujian PPPK ini berbeda dengan
ujian CPNS. Kalau ujian CPNS ada seleksi kompetensi dasar, di samping seleksi
kompetensi bidang. Sedangkan PPPK fokus pada kompetensi bidang,” kata Dirjen
Iwan.

Karena itu, kata Iwan, bila guru
honorer yang melaksanakan tugas dengan baik, maka dia akan mudah mengikuti
ujian PPPK. Mengingat materi ujian seputar kegiatan guru-guru itu sendiri.

Baca Juga :  Selamat bagi yang Lulus SNMPTN 2021, Ini Tahapan Selanjutnya

“Masih ada waktu untuk belajar
menghadapi ujian PPPK. Guru tidak boleh berhenti belajar. Kalau gagal masih ada
kesempatan tes kedua dan ketiga. Guru honorer harus optimistis bisa lulus tes,”
kata Iwan memberi semangat.

Untuk diketahui, Kemendikbud
membuka rekrutmen satu juta guru PPPK. Rekrutmen ini terbesar dalam sejarah.

Kemendikbud membuka rekrutmen ini
untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia.

Ada tiga klasifikasi guru yang
diperbolehkan ikut tes PPPK tahun ini. Ketiganya adalah guru honorer K2 yang
terdata dalam data base Badan Kepegawaian Negara (BKN), tercatat di data pokok
kependidikan (Dapodik), dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum
pernah mengajar.

“Hanya peserta yang lulus tes
yang bisa mengisi formasi satu juta guru PPPK ini,” tutup Iwan Syahril.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Dirjen Guru Tenaga Kependidikan/GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril menyampaikan
kabar terbaru soal komposisi materi ujian PPPK (pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja).

Setelah melalui pembahasan dengan
panitia seleksi nasional (Panselnas), diputuskan ada empat materi ujian PPPK,
yakni kompetensi bidang (sesuai mata pelajaran), manajerial, sosio-kultural,
dan pertanyaan wawancara yang dijawab tertulis.

Untuk kompetensi bidang,
masing-masing peserta mendapatkan 80-100 butir soal dengan waktu 120 menit.

Kemudian tes manajerial 30 soal
dengan waktu 25 menit, sosio-kultural 20 butir soal dikerjakan selama 15 menit,
dan pertanyaan wawancara 10 soal dengan waktu 10 menit.

“Materi ujian PPPK terdiri dari
140 sampai 160 soal kompetensi bidang, manajerial, sosiokultural, pertanyaan
wawancara. Semuanya dikerjakan selama 170 menit,” kata Iwan Syahril kepada
JPNN.com, Selasa (8/2).

Baca Juga :  Catat ya, Ini Jadwal Pengumuman Penerimaan CPNS 2019

Terkait bobot penilaian, Iwan menjelaskan
untuk kompetensi bidang 60 persen. Sedangkan manajerial, sosiokultural, dan
pertanyaan wawancara bobotnya 40 persen.

“Kompetensi bidang lebih tinggi
bobotnya karena sesuai mata pelajaran yang diajarkan gurunya. Kalau gurunya
melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik, insyaallah bisa menjawab,”
jelasnya.

Dia juga mengimbau para guru
honorer K2 maupun nonkategori tidak perlu takut menghadapi ujian PPPK yang
ditargetkan Maret-April 2021.

“Ujian PPPK ini berbeda dengan
ujian CPNS. Kalau ujian CPNS ada seleksi kompetensi dasar, di samping seleksi
kompetensi bidang. Sedangkan PPPK fokus pada kompetensi bidang,” kata Dirjen
Iwan.

Karena itu, kata Iwan, bila guru
honorer yang melaksanakan tugas dengan baik, maka dia akan mudah mengikuti
ujian PPPK. Mengingat materi ujian seputar kegiatan guru-guru itu sendiri.

Baca Juga :  Selamat bagi yang Lulus SNMPTN 2021, Ini Tahapan Selanjutnya

“Masih ada waktu untuk belajar
menghadapi ujian PPPK. Guru tidak boleh berhenti belajar. Kalau gagal masih ada
kesempatan tes kedua dan ketiga. Guru honorer harus optimistis bisa lulus tes,”
kata Iwan memberi semangat.

Untuk diketahui, Kemendikbud
membuka rekrutmen satu juta guru PPPK. Rekrutmen ini terbesar dalam sejarah.

Kemendikbud membuka rekrutmen ini
untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia.

Ada tiga klasifikasi guru yang
diperbolehkan ikut tes PPPK tahun ini. Ketiganya adalah guru honorer K2 yang
terdata dalam data base Badan Kepegawaian Negara (BKN), tercatat di data pokok
kependidikan (Dapodik), dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum
pernah mengajar.

“Hanya peserta yang lulus tes
yang bisa mengisi formasi satu juta guru PPPK ini,” tutup Iwan Syahril.

Terpopuler

Artikel Terbaru