32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Surya Paloh Disindir Jokowi, Nasdem Pantang Mundur Dekati Oposisi

Partai Nasdem menyikapi positif sindiran yang dikeluarkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pertemuan Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. NasDem menilai itu hanya candaan saja.

“Apa yang disampaikan Jokowi itu selain bercanda tapi juga
sebagai sebuah bentuk kedekatan yang tanpa jarak antara Jokowi dan Surya Paloh.
Kita memahaminya seperti itu,” kata Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa di
komplek DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).

Dia menyakini, Jokowi tahu dan memahami betul pertemuan Surya
Paloh dan Sohibul di Kantor DPP PKS. Karena semata-mata itu bagian dari
silaturahmi dengan partai di luar koalisi. Sehingga itu bisa menjadi jembatan
antara pemerintah dan oposisi.

“Kami yakin Jokowi tak akan pernah meragukan komitmen Nasdem
untuk mendukung sepenuh hati pemerintah. Ini sudah ditunjukkan di periode
pertama. Tanpa syarat, atau membebani apa pun,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Saan, Nasdem tidak merasa tersindir atas
pernyataan Jokowi. Di sisi lain, Mantan politikus Partai Demokrat itu
memastikan tidak ada pembicaraan soal kepentingan politik 2024 diantara
pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman.

“Saya ikut pertemuan dengan PKS dan tidak sama sekali disinggung
terkait soal politik yang sesaat, misalnya pilkada serentak 2020. Itu sama
sekali enggak disinggung, apalagi soal pilpres (2024),” tegasnya.

Meski begitu, Saan mengaku tak tahu persis apakah Ketua Umumnya
melapor ke Jokowi sebelum bertemu Sohibul atau tidak. Dia hanya memastikan
komunikasi Jokowi dan Surya berjalan baik.

Baca Juga :  Ibu Kota Baru Diharapkan Bukan Hanya jadi Pusat Pemerintahan

Terkait sindirian Jokowi pada saat perayaan HUT Golkar itu,
Saan, menegaskan hal itu tidak akan menyurutkan langkah Nasdem dalam membangun
komunikasi dengan partai-partai lain di luar pemerintah. Seperti rencana
pertemuan dengan PAN yang sudah tersiar beberapa waktu.

“Kita akan tetap jalan membangun hubungan dengan partai partai
non koalisi. Setelah kongres mungkin akan ada kesempatan dilakukan. Karena
penting ada komunikasi dan di luar pemerintahan,” terangnya.

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Eriko Sotarduga menilai, saat ini Jokowi sudah tak banyak beban
menjalani periode keduanya. Sehingga tak ragu untuk mencurahkan isi hatinya.

“Beliau (Jokowi) dalam periode kedua lebih bebas. Artinya lebih
menyampaikan apa adanya isi hatinya. dulu kan masih mungkin sedikit banyak
ditahan. Kalau sekarang apa yang mungkin tersirat di dalam hatinya itu dikeluarkan,”
ucapnya.

Sedangkan terkait adanya pembahasan kepentingan politik 2024
dalam pertemuan Surya dan Sohibul dianggap sesuatu yang wajar. Hanya saja dia
tidak mau langsung menyimpulkan Nasdem dan PKS akan berkoalisi, pasalnya
politik selalu berjalan dinamis.

“Sebenarnya kan begini, tidak ada hal yang mengganggu dalam soal
2024, karena kan 2024 tidak bisa dikatakan kesimpulannya di hari ini, politik
itu dinamis hari ini, besok tiga hari lagi tentu bisa saja berbeda,” kata
Erico.

Baca Juga :  Reformasi Struktural Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

“Tetapi apakah ini bagian dari strategi, bisa jadi ini sebagai
strategi masing-masing partai untuk mempersiapkan bagaimana sebenarnya respon
masyarakat terhadap calon masing-masing, kan boleh-boleh saja,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi menghadiri Hari Ulang
Tahun (HUT) Partai Golkar ke-55 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Rabu
(6/11) malam. Dalam pidato sambutannya, dia sempat menyinggung pertemuan antara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Jokowi sempat menggoda Surya yang terlihat seperti lebih bahagia
setelah bertemu Sohibul. Candaan tersebut langsung disambut tawa dari hadirin
yang datang pada acara tersebut.

“Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah
dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” ucap
Jokowi yang disambut tawa hadirin.

“Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak
Sohibul Iman,” sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi menyampaikan, tak tahu makna mendalam dari maksud
pertemuan tersebut. Terlebih ada adegan saling merangkul oleh keduanya.

“Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak
Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain
waktu dijawab,” imbuhnya.(jpc)

Partai Nasdem menyikapi positif sindiran yang dikeluarkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pertemuan Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. NasDem menilai itu hanya candaan saja.

“Apa yang disampaikan Jokowi itu selain bercanda tapi juga
sebagai sebuah bentuk kedekatan yang tanpa jarak antara Jokowi dan Surya Paloh.
Kita memahaminya seperti itu,” kata Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa di
komplek DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).

Dia menyakini, Jokowi tahu dan memahami betul pertemuan Surya
Paloh dan Sohibul di Kantor DPP PKS. Karena semata-mata itu bagian dari
silaturahmi dengan partai di luar koalisi. Sehingga itu bisa menjadi jembatan
antara pemerintah dan oposisi.

“Kami yakin Jokowi tak akan pernah meragukan komitmen Nasdem
untuk mendukung sepenuh hati pemerintah. Ini sudah ditunjukkan di periode
pertama. Tanpa syarat, atau membebani apa pun,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Saan, Nasdem tidak merasa tersindir atas
pernyataan Jokowi. Di sisi lain, Mantan politikus Partai Demokrat itu
memastikan tidak ada pembicaraan soal kepentingan politik 2024 diantara
pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman.

“Saya ikut pertemuan dengan PKS dan tidak sama sekali disinggung
terkait soal politik yang sesaat, misalnya pilkada serentak 2020. Itu sama
sekali enggak disinggung, apalagi soal pilpres (2024),” tegasnya.

Meski begitu, Saan mengaku tak tahu persis apakah Ketua Umumnya
melapor ke Jokowi sebelum bertemu Sohibul atau tidak. Dia hanya memastikan
komunikasi Jokowi dan Surya berjalan baik.

Baca Juga :  Ibu Kota Baru Diharapkan Bukan Hanya jadi Pusat Pemerintahan

Terkait sindirian Jokowi pada saat perayaan HUT Golkar itu,
Saan, menegaskan hal itu tidak akan menyurutkan langkah Nasdem dalam membangun
komunikasi dengan partai-partai lain di luar pemerintah. Seperti rencana
pertemuan dengan PAN yang sudah tersiar beberapa waktu.

“Kita akan tetap jalan membangun hubungan dengan partai partai
non koalisi. Setelah kongres mungkin akan ada kesempatan dilakukan. Karena
penting ada komunikasi dan di luar pemerintahan,” terangnya.

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Eriko Sotarduga menilai, saat ini Jokowi sudah tak banyak beban
menjalani periode keduanya. Sehingga tak ragu untuk mencurahkan isi hatinya.

“Beliau (Jokowi) dalam periode kedua lebih bebas. Artinya lebih
menyampaikan apa adanya isi hatinya. dulu kan masih mungkin sedikit banyak
ditahan. Kalau sekarang apa yang mungkin tersirat di dalam hatinya itu dikeluarkan,”
ucapnya.

Sedangkan terkait adanya pembahasan kepentingan politik 2024
dalam pertemuan Surya dan Sohibul dianggap sesuatu yang wajar. Hanya saja dia
tidak mau langsung menyimpulkan Nasdem dan PKS akan berkoalisi, pasalnya
politik selalu berjalan dinamis.

“Sebenarnya kan begini, tidak ada hal yang mengganggu dalam soal
2024, karena kan 2024 tidak bisa dikatakan kesimpulannya di hari ini, politik
itu dinamis hari ini, besok tiga hari lagi tentu bisa saja berbeda,” kata
Erico.

Baca Juga :  Reformasi Struktural Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

“Tetapi apakah ini bagian dari strategi, bisa jadi ini sebagai
strategi masing-masing partai untuk mempersiapkan bagaimana sebenarnya respon
masyarakat terhadap calon masing-masing, kan boleh-boleh saja,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi menghadiri Hari Ulang
Tahun (HUT) Partai Golkar ke-55 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Rabu
(6/11) malam. Dalam pidato sambutannya, dia sempat menyinggung pertemuan antara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Jokowi sempat menggoda Surya yang terlihat seperti lebih bahagia
setelah bertemu Sohibul. Candaan tersebut langsung disambut tawa dari hadirin
yang datang pada acara tersebut.

“Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah
dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” ucap
Jokowi yang disambut tawa hadirin.

“Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak
Sohibul Iman,” sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi menyampaikan, tak tahu makna mendalam dari maksud
pertemuan tersebut. Terlebih ada adegan saling merangkul oleh keduanya.

“Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak
Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain
waktu dijawab,” imbuhnya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru