27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Tunggu Evaluasi, Mendikbud Nadiem Berpotensi Punya Wamen

Jumlah Wakil Menteri (Wamen) di tubuh kabinet Indonesia Maju
berpotensi bertambah. Penambahan itu berpeluang terjadi untuk posisi Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).

Hal itu merujuk terbitnya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2019
tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pasal 2 disebutkan,
menteri dibantu oleh wamen dalam menjalankan fungsinya.

Kemudian, perpres itu juga menjelaskan tugas wamendikbud, yakni
membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian dan
membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas
unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau eselon I atau di lingkungan
Kementerian.

Saat dikonfirmasi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno
mengatakan, secara struktural posisi wamendikbud memang ada. Hanya saja,
jabatan tersebut belum terisi. Soal ada atau tidaknya wamen bergantung pada
kondisi ke depannya.

“Kalau dibutuhkan, tentu saja akan diisi,” ujarnya ditemui di
Gedung Krida Bakti, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (4/10).

Baca Juga :  Benahi Data Keluarga Miskin, Pemda akan Diberi Insentif

Presiden Jokowi, lanjut Pratikno, belum memutuskan apakah pos
wamendikbud akan diisi atau tidak. Saat ini, pemerintah masih memantau dan
mengevaluasi perkembangan.

“Nanti pasti akan bicara dengan Mendikbud (Nadiem Makarim),”
imbuhnya.

Lantas, kapan evaluasi tersebut dilakukan? Mantan Rektor
Universitas Gajah Mada (UGM) itu menambahkan, evaluasi tidak dilakukan pada
periode tertentu. Namun bisa setiap saat sesuai perkembangan yang ada. Pratikno
juga belum bisa menjawab soal Pos wamendikbud akan disediakan untuk kalangan
partai, ormas, atau profesional.

“Sampai saat ini yahng jelasn belum ada,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri tidak menutup peluang untuk
memberikan posisi wamen di Kemendikbud. Diakuinya, mengurus pendidikan di
Indonesia memiliki skala yang sangat luas. Sehingga jika diperlukan untuk
mendorong percepatan, wamen bisa diberikan.

Baca Juga :  Sambut Sumpah Pemuda, 100 Buku Sejarah Diterbitkan Kembali

Pengamat pendidikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro sepakat
jika Kemendikbud butuh sosok wakil menteri untuk mendampingi Nadiem. Mengingat,
kementerian tersebut sangat krusial dan cakupannya luas. Menangani dan mengurus
pendidikan anak bangsa mulai PAUD hingga pendidikan tinggi. Tentu dengan
masalah yang kompleks di dalamnya.

“Perlu lah. Kementerian yang kecil-kecil pakai wamen, masa
(kementerian) sebesar ini enggak pakai wamen. Kasihan nanti beliaunya
(Mendikbud Nadiem Makarim, Red),” kata Satryo.

Saat ditanya mengenai sosok seperti yang ideal menjabat
Wamendikbud, guru besar Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, tidak ada
kategori khusus. Yang penting orang yang cocok dengan menterinya.

“Soal itu yang penting bisa kerja saling mengisi dengan menterinya,”
ucap Satryo.(jpc)

 

Jumlah Wakil Menteri (Wamen) di tubuh kabinet Indonesia Maju
berpotensi bertambah. Penambahan itu berpeluang terjadi untuk posisi Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).

Hal itu merujuk terbitnya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2019
tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pasal 2 disebutkan,
menteri dibantu oleh wamen dalam menjalankan fungsinya.

Kemudian, perpres itu juga menjelaskan tugas wamendikbud, yakni
membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian dan
membantu Menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas
unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau eselon I atau di lingkungan
Kementerian.

Saat dikonfirmasi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno
mengatakan, secara struktural posisi wamendikbud memang ada. Hanya saja,
jabatan tersebut belum terisi. Soal ada atau tidaknya wamen bergantung pada
kondisi ke depannya.

“Kalau dibutuhkan, tentu saja akan diisi,” ujarnya ditemui di
Gedung Krida Bakti, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (4/10).

Baca Juga :  Benahi Data Keluarga Miskin, Pemda akan Diberi Insentif

Presiden Jokowi, lanjut Pratikno, belum memutuskan apakah pos
wamendikbud akan diisi atau tidak. Saat ini, pemerintah masih memantau dan
mengevaluasi perkembangan.

“Nanti pasti akan bicara dengan Mendikbud (Nadiem Makarim),”
imbuhnya.

Lantas, kapan evaluasi tersebut dilakukan? Mantan Rektor
Universitas Gajah Mada (UGM) itu menambahkan, evaluasi tidak dilakukan pada
periode tertentu. Namun bisa setiap saat sesuai perkembangan yang ada. Pratikno
juga belum bisa menjawab soal Pos wamendikbud akan disediakan untuk kalangan
partai, ormas, atau profesional.

“Sampai saat ini yahng jelasn belum ada,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri tidak menutup peluang untuk
memberikan posisi wamen di Kemendikbud. Diakuinya, mengurus pendidikan di
Indonesia memiliki skala yang sangat luas. Sehingga jika diperlukan untuk
mendorong percepatan, wamen bisa diberikan.

Baca Juga :  Sambut Sumpah Pemuda, 100 Buku Sejarah Diterbitkan Kembali

Pengamat pendidikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro sepakat
jika Kemendikbud butuh sosok wakil menteri untuk mendampingi Nadiem. Mengingat,
kementerian tersebut sangat krusial dan cakupannya luas. Menangani dan mengurus
pendidikan anak bangsa mulai PAUD hingga pendidikan tinggi. Tentu dengan
masalah yang kompleks di dalamnya.

“Perlu lah. Kementerian yang kecil-kecil pakai wamen, masa
(kementerian) sebesar ini enggak pakai wamen. Kasihan nanti beliaunya
(Mendikbud Nadiem Makarim, Red),” kata Satryo.

Saat ditanya mengenai sosok seperti yang ideal menjabat
Wamendikbud, guru besar Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, tidak ada
kategori khusus. Yang penting orang yang cocok dengan menterinya.

“Soal itu yang penting bisa kerja saling mengisi dengan menterinya,”
ucap Satryo.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru