28.9 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

Rumahnya Terendam Banjir, Bamsoet Minta Pemerintah Cari Solusi

 Ketua MPR RI
Bambang Soesatyo menegaskan musibah banjir yang menimpa berbagai daerah di
Jabodetabek tak mengenal status sosial, ekonomi, suku, maupun golongan. Musibah
itu datang tanpa memilih bisa menimpa siapa. Dari rakyat, tokoh publik, artis
hingga pejabat bisa turut menjadi korban.

“Rumah saya di daerah Kemang yang ditempati putera
saya, Dimas Soesatyo, yang menjadi anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, juga turut
terkena musibah banjir. Hampir sepinggang orang dewasa merendam berbagai
kendaraan hingga lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet dalam keterangan
tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (3/1).

Menurut Bamsoet, musibah banjir diawal tahun 2020
ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak. Khususnya para penyelenggara
negara untuk bekerja keras agar ke depannya bisa segera melakukan berbagai
upaya mitigasi. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, jika musibah banjir
ini tak juga membuka mata, hati, dan telinga para pejabat dari tingkat pusat
hingga daerah. Maka, siap-siap saja di tahun mendatang kejadian serupa akan
kembali terulang.

Baca Juga :  Catat! Mulai 1 Sampai 14 Januari 2021, WNA Dilarang Masuk Ke Indonesia

Pemerintah pusat harus segera mengajak pemerintah
daerah di kawasan Jabodetabek untuk duduk bersama mencari solusi permanen yang
mengikat. Jangan sampai pusat punya rencana tak didukung daerah.‎ Begitupun
daerah punya rencana tak didukung pusat.

Perencanaan bebas banjir harus dilakukan oleh pusat
dan daerah secara bersama-sama. Lepaskan ego sektoral, tak perlu meributkan
siapa yang paling berjasa. “Karena baik pejabat di tingkat pusat maupun daerah
sama-sama bekerja sebagai pelayan rakyat,” tegasnya.

Bamsoet tidak ingin ke depannya ada sikap saling
menyalahkan antara pusat dengan daerah. Jika perlu, seandainya ada pejabat yang
lamban dalam bekerja, bisa diumumkan langsung ke rakyat. Agar rakyat bisa
memberikan penilaian.

Baca Juga :  Terkait Latsar, Buat Para CPNS Simak Penjelasan LAN Ini

Berbagai kajian penyebab banjir maupun rencana
kerja penanggulangannya pasti sudah dipahami dan berada di meja kerja para
pejabat negara yang berwenang. Tinggal eksekusinya yang terkadang sepertinya
masih bolong-bolong.

“Karena itu, sebelum kejadian serupa kembali
menimpa kita di masa mendatang, sebaiknya para pejabat negara segera bekerja.
Agar tak ada lagi rakyat yang menjadi korban harta apalagi nyawa,” pungkasnya.(jpc)

 

 Ketua MPR RI
Bambang Soesatyo menegaskan musibah banjir yang menimpa berbagai daerah di
Jabodetabek tak mengenal status sosial, ekonomi, suku, maupun golongan. Musibah
itu datang tanpa memilih bisa menimpa siapa. Dari rakyat, tokoh publik, artis
hingga pejabat bisa turut menjadi korban.

“Rumah saya di daerah Kemang yang ditempati putera
saya, Dimas Soesatyo, yang menjadi anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, juga turut
terkena musibah banjir. Hampir sepinggang orang dewasa merendam berbagai
kendaraan hingga lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet dalam keterangan
tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (3/1).

Menurut Bamsoet, musibah banjir diawal tahun 2020
ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak. Khususnya para penyelenggara
negara untuk bekerja keras agar ke depannya bisa segera melakukan berbagai
upaya mitigasi. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, jika musibah banjir
ini tak juga membuka mata, hati, dan telinga para pejabat dari tingkat pusat
hingga daerah. Maka, siap-siap saja di tahun mendatang kejadian serupa akan
kembali terulang.

Baca Juga :  Catat! Mulai 1 Sampai 14 Januari 2021, WNA Dilarang Masuk Ke Indonesia

Pemerintah pusat harus segera mengajak pemerintah
daerah di kawasan Jabodetabek untuk duduk bersama mencari solusi permanen yang
mengikat. Jangan sampai pusat punya rencana tak didukung daerah.‎ Begitupun
daerah punya rencana tak didukung pusat.

Perencanaan bebas banjir harus dilakukan oleh pusat
dan daerah secara bersama-sama. Lepaskan ego sektoral, tak perlu meributkan
siapa yang paling berjasa. “Karena baik pejabat di tingkat pusat maupun daerah
sama-sama bekerja sebagai pelayan rakyat,” tegasnya.

Bamsoet tidak ingin ke depannya ada sikap saling
menyalahkan antara pusat dengan daerah. Jika perlu, seandainya ada pejabat yang
lamban dalam bekerja, bisa diumumkan langsung ke rakyat. Agar rakyat bisa
memberikan penilaian.

Baca Juga :  Terkait Latsar, Buat Para CPNS Simak Penjelasan LAN Ini

Berbagai kajian penyebab banjir maupun rencana
kerja penanggulangannya pasti sudah dipahami dan berada di meja kerja para
pejabat negara yang berwenang. Tinggal eksekusinya yang terkadang sepertinya
masih bolong-bolong.

“Karena itu, sebelum kejadian serupa kembali
menimpa kita di masa mendatang, sebaiknya para pejabat negara segera bekerja.
Agar tak ada lagi rakyat yang menjadi korban harta apalagi nyawa,” pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru