29.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Arab Saudi Larang Warga Kongo Naik Haji

SEBANYAK 410 calon jamaah haji dari Republik
Demokratik Kongo (RDC) batal diberangkatkan untuk menunaikan ibadah ke Mekah.
Pasalnya, Arab Saudi mengeluarkan aturan pelarangan masuknya pendatang dari
negara tersebut, menyusul kekhawatiran virus ebola selama musim haji bulan
depan.

Keputusan itu diumumkan, dalam sebuah catatan yang dikeluarkan Kementerian
Luar Negeri Saudi, pada Rabu (24/7).

Pengumuman itu juga mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang
menyatakan wabah Ebola di provinsi Kivu Utara dan Ituri timur, Kongo sebagai
status darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional.

“Pemberian visa kedatangan untuk orang-orang yang masuk dari DRC telah
dihentikan, untuk menjaga kesejahteraan para peziarah,” demikian catatan kementerian
Saudi seperti dilansir Aljazeera, Senin (27/7).

Baca Juga :  Warga Filipina Harus Memilih: Vaksin atau Penjara

Sekitar tiga persen populasi DRC merupakan warga Muslim. Sementara 10
persen jemaah haji, merupakan orang-orang dari Afrika sub-Sahara setiap
tahunnya.

Data Kementerian Kesehatan DRC menyebutkan, ebola telah menewaskan lebih
dari 1.700 orang sejak muncul Agustus lalu. Ini adalah wabah terburuk kedua
dari jenisnya yang pernah ada.

Arab Saudi juga pernah menutup sebagian perbatasannya bagi para pelancong, di
tengah kekhawatiran pada ebola selama 2014-2016. Ketika itu ebola menewaskan
lebih dari 11.300 orang. (der/fin/kpc)

SEBANYAK 410 calon jamaah haji dari Republik
Demokratik Kongo (RDC) batal diberangkatkan untuk menunaikan ibadah ke Mekah.
Pasalnya, Arab Saudi mengeluarkan aturan pelarangan masuknya pendatang dari
negara tersebut, menyusul kekhawatiran virus ebola selama musim haji bulan
depan.

Keputusan itu diumumkan, dalam sebuah catatan yang dikeluarkan Kementerian
Luar Negeri Saudi, pada Rabu (24/7).

Pengumuman itu juga mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang
menyatakan wabah Ebola di provinsi Kivu Utara dan Ituri timur, Kongo sebagai
status darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional.

“Pemberian visa kedatangan untuk orang-orang yang masuk dari DRC telah
dihentikan, untuk menjaga kesejahteraan para peziarah,” demikian catatan kementerian
Saudi seperti dilansir Aljazeera, Senin (27/7).

Baca Juga :  Warga Filipina Harus Memilih: Vaksin atau Penjara

Sekitar tiga persen populasi DRC merupakan warga Muslim. Sementara 10
persen jemaah haji, merupakan orang-orang dari Afrika sub-Sahara setiap
tahunnya.

Data Kementerian Kesehatan DRC menyebutkan, ebola telah menewaskan lebih
dari 1.700 orang sejak muncul Agustus lalu. Ini adalah wabah terburuk kedua
dari jenisnya yang pernah ada.

Arab Saudi juga pernah menutup sebagian perbatasannya bagi para pelancong, di
tengah kekhawatiran pada ebola selama 2014-2016. Ketika itu ebola menewaskan
lebih dari 11.300 orang. (der/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru