26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Cegah Penularan Virus Corona di Penjara, Iran Bebaskan 10 Ribu Napi

IRAN baru saja membuat pengumuman mengejutkan. Pemimpin Tertinggi
Iran Ali Khamenei memberikan pengampunan kepada 10 ribu narapidana (napi) dalam
rangka Norwus atau tahun baru tradisional Iran. Keputusan itu datang tak lama
setelah Iran mengeluarkan 85 ribu napi dari penjara untuk mencegah penularan
Covid-19.

Gholamhossein Esmaili, juru
bicara lembaga kehakiman Iran, menegaskan bahwa keputusan itu merupakan salah
satu bentuk kebaikan yang ingin dilakukan pemerintah menjelang Norwus. Perayaan
yang jatuh pada Jumat (20/3) tersebut dianggap sebagai tahun baru bagi
masyarakat Iran dan beberapa komunitas Persia di negara tetangga.

”Sebagian napi yang kini sedang
dibebaskan sementara tak perlu kembali,” ungkap dia menurut The Guardian.

Pengampunan ribuan napi memang
sudah biasa dilakukan pemerintah Iran menjelang hari besar. ”Yang luar biasa,
kali ini kami akan memberikan pengampunan kepada napi kasus keamanan negara,”
imbuh Esmaili.

Baca Juga :  Tiongkok Pamer Senjata yang Bisa Lumpuhkan Industri AS

Aktivis atau tokoh yang
membangkang rezim Khamenei atau Presiden Hassan Rouhani biasanya dipenjara atas
dasar keamanan negara. Bahkan, ada beberapa warga asing yang ditangkap sehingga
memancing kemarahan publik internasional.

Dua tahanan politik yang paling
sering diberitakan adalah Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Kylie Moore-Gilbert.
Nazanin ditangkap pada 2016 karena dituding sedang merencanakan pemberontakan.
Kylie dituduh sebagai mata-mata.

Namun, persebaran virus korona
seperti membawa berkah tersembunyi bagi beberapa tahanan politik. Saat ini
sekitar 85 ribu napi di Iran dikeluarkan sementara. Mereka menjadi tahanan kota
selama dua pekan karena Covid-19 sudah mulai terdeteksi di beberapa penjara.
Nazanin yang juga mempunyai paspor Inggris ikut dikeluarkan.

”Saya lega mendengar kabar
tentang Nyonya Zaghari-Ratcliffe. Kami mohon agar pemerintah Iran bisa memenuhi
semua kebutuhan medisnya,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab
seperti dilansir Al Jazeera.

Baca Juga :  Sidang Pertama Pemakzulan Trump Tanpa Hasil

Menurut pengakuan Nazanin, dirinya
dipersilakan menginap di rumah orang tuanya. Namun, dia masih diberi alat
pelacak di pergelangan kaki. Jika pekerja amal tersebut keluar dari rumah orang
tuanya lebih dari radius 300 meter, alarm bakal menyala.

Media belum bisa memastikan
apakah Nazanin masuk daftar pengampunan Iran kali ini. Namun, keluarga berharap
keajaiban muncul. ”Kami masih belum bisa merasa lega. Isu saat ini bagaimana
cara membuatnya (pembebasan, Red) menjadi permanen,” ungkap Richard Ratcliffe,
suami Nazanin, kepada BBC.

Nasib Kylie lebih nahas. Tak ada
kabar dari akademisi berkewarganegaraan Inggris-Australia itu. Dia juga tak
masuk daftar napi yang dibebaskan sementara.

Menurut Javaid Rehman, penyidik
khusus PBB, pemerintah Iran mengeklaim bahwa tahanan mereka mencapai 189 ribu
jiwa. Laporan itu diserahkan ke Dewan HAM PBB Januari lalu. 

IRAN baru saja membuat pengumuman mengejutkan. Pemimpin Tertinggi
Iran Ali Khamenei memberikan pengampunan kepada 10 ribu narapidana (napi) dalam
rangka Norwus atau tahun baru tradisional Iran. Keputusan itu datang tak lama
setelah Iran mengeluarkan 85 ribu napi dari penjara untuk mencegah penularan
Covid-19.

Gholamhossein Esmaili, juru
bicara lembaga kehakiman Iran, menegaskan bahwa keputusan itu merupakan salah
satu bentuk kebaikan yang ingin dilakukan pemerintah menjelang Norwus. Perayaan
yang jatuh pada Jumat (20/3) tersebut dianggap sebagai tahun baru bagi
masyarakat Iran dan beberapa komunitas Persia di negara tetangga.

”Sebagian napi yang kini sedang
dibebaskan sementara tak perlu kembali,” ungkap dia menurut The Guardian.

Pengampunan ribuan napi memang
sudah biasa dilakukan pemerintah Iran menjelang hari besar. ”Yang luar biasa,
kali ini kami akan memberikan pengampunan kepada napi kasus keamanan negara,”
imbuh Esmaili.

Baca Juga :  Tiongkok Pamer Senjata yang Bisa Lumpuhkan Industri AS

Aktivis atau tokoh yang
membangkang rezim Khamenei atau Presiden Hassan Rouhani biasanya dipenjara atas
dasar keamanan negara. Bahkan, ada beberapa warga asing yang ditangkap sehingga
memancing kemarahan publik internasional.

Dua tahanan politik yang paling
sering diberitakan adalah Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Kylie Moore-Gilbert.
Nazanin ditangkap pada 2016 karena dituding sedang merencanakan pemberontakan.
Kylie dituduh sebagai mata-mata.

Namun, persebaran virus korona
seperti membawa berkah tersembunyi bagi beberapa tahanan politik. Saat ini
sekitar 85 ribu napi di Iran dikeluarkan sementara. Mereka menjadi tahanan kota
selama dua pekan karena Covid-19 sudah mulai terdeteksi di beberapa penjara.
Nazanin yang juga mempunyai paspor Inggris ikut dikeluarkan.

”Saya lega mendengar kabar
tentang Nyonya Zaghari-Ratcliffe. Kami mohon agar pemerintah Iran bisa memenuhi
semua kebutuhan medisnya,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab
seperti dilansir Al Jazeera.

Baca Juga :  Sidang Pertama Pemakzulan Trump Tanpa Hasil

Menurut pengakuan Nazanin, dirinya
dipersilakan menginap di rumah orang tuanya. Namun, dia masih diberi alat
pelacak di pergelangan kaki. Jika pekerja amal tersebut keluar dari rumah orang
tuanya lebih dari radius 300 meter, alarm bakal menyala.

Media belum bisa memastikan
apakah Nazanin masuk daftar pengampunan Iran kali ini. Namun, keluarga berharap
keajaiban muncul. ”Kami masih belum bisa merasa lega. Isu saat ini bagaimana
cara membuatnya (pembebasan, Red) menjadi permanen,” ungkap Richard Ratcliffe,
suami Nazanin, kepada BBC.

Nasib Kylie lebih nahas. Tak ada
kabar dari akademisi berkewarganegaraan Inggris-Australia itu. Dia juga tak
masuk daftar napi yang dibebaskan sementara.

Menurut Javaid Rehman, penyidik
khusus PBB, pemerintah Iran mengeklaim bahwa tahanan mereka mencapai 189 ribu
jiwa. Laporan itu diserahkan ke Dewan HAM PBB Januari lalu. 

Terpopuler

Artikel Terbaru