29.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Teridentifikasi, 127 Jurnalis Wafat Terpapar Virus Corona

SAMPAI saat ini, sedikitnya sudah 127 jurnalis di 31 negara
meninggal akibat tertular virus corona dalam tiga bulan terakhir. Data ini
merupakan hasil riset Press Emblem Campaign (PEC) yang bermarkas di Jenewa,
Selasa (2/5).

”Pekerja media berperan penting
dalam perang melawan virus corona. Mereka harus memberitakan seputar penyebaran
penyakit tersebut,” terang Sekretaris Jenderal PEC, Blaise Lempen melalui
pernyataan.

”Beberapa dari mereka yang
meninggal lantaran minimnya langkah perlindungan yang memadai ketika bertugas,”
imbuhnya.

Menurut data NGO tersebut, mulai
1 Maret hingga 31 Mei, sedikitnya 127 jurnalis meninggal akibat Covid-19.
Sekitar dua pertiga di antaranya sedang bertugas. Pada Mei saja tercatat 72
korban meninggal.

Baca Juga :  Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan, Gelar Dicopot

Menurut wilayah, Amerika Latin
menjadi benua yang paling terdampak dengan sedikitnya 62 jurnalis, diikuti oleh
Eropa dengan 23 jurnalis, Asia dengan 17 jurnalis, Amerika Utara 13 jurnalis
dan Afrika dengan 12 jurnalis.

Peru merupakan negara dengan
jumlah korban tertinggi, 15, kemudian Brazil dan Meksiko dengan masing-masing
13 korban dan 12 korban dari Ekuador.

Sebanyak 12 jurnalis meninggal di
Amerika Serikat dengan delapan jurnalis masing-masing di Rusia dan Pakistan.

Selanjutnya Inggris dengan lima
jurnalis, Bangladesh empat jurnalis, kemudian tiga jurnalis masing-masing di
Bolivia, Kamerun, Republik Dominika, Prancis, India, Italia serta Spanyol.

Dua korban diidentifikasi
masing-masing di Aljazair, Kolombia, Mesir, Swedia dan satu korban di Austria,
Belgia, Kanada, Iran, Jepang, Maroko, Nikaragua, Nigeria, Afrika Selatan, Togo
dan Zimbabwe.

Baca Juga :  Ahli Sejarah Indonesia Asal Australia Wafat

Ratusan pekerja media lainnya
terbukti positif tertular virus corona dan sejumlah media harus ditutup untuk
sementara. PEC menyebutkan data miliknya berdasarkan pada berbagai sumber
termasuk perhimpunan jurnalis nasional, media setempat dan koresponden PEC di
seluruh dunia.  

SAMPAI saat ini, sedikitnya sudah 127 jurnalis di 31 negara
meninggal akibat tertular virus corona dalam tiga bulan terakhir. Data ini
merupakan hasil riset Press Emblem Campaign (PEC) yang bermarkas di Jenewa,
Selasa (2/5).

”Pekerja media berperan penting
dalam perang melawan virus corona. Mereka harus memberitakan seputar penyebaran
penyakit tersebut,” terang Sekretaris Jenderal PEC, Blaise Lempen melalui
pernyataan.

”Beberapa dari mereka yang
meninggal lantaran minimnya langkah perlindungan yang memadai ketika bertugas,”
imbuhnya.

Menurut data NGO tersebut, mulai
1 Maret hingga 31 Mei, sedikitnya 127 jurnalis meninggal akibat Covid-19.
Sekitar dua pertiga di antaranya sedang bertugas. Pada Mei saja tercatat 72
korban meninggal.

Baca Juga :  Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan, Gelar Dicopot

Menurut wilayah, Amerika Latin
menjadi benua yang paling terdampak dengan sedikitnya 62 jurnalis, diikuti oleh
Eropa dengan 23 jurnalis, Asia dengan 17 jurnalis, Amerika Utara 13 jurnalis
dan Afrika dengan 12 jurnalis.

Peru merupakan negara dengan
jumlah korban tertinggi, 15, kemudian Brazil dan Meksiko dengan masing-masing
13 korban dan 12 korban dari Ekuador.

Sebanyak 12 jurnalis meninggal di
Amerika Serikat dengan delapan jurnalis masing-masing di Rusia dan Pakistan.

Selanjutnya Inggris dengan lima
jurnalis, Bangladesh empat jurnalis, kemudian tiga jurnalis masing-masing di
Bolivia, Kamerun, Republik Dominika, Prancis, India, Italia serta Spanyol.

Dua korban diidentifikasi
masing-masing di Aljazair, Kolombia, Mesir, Swedia dan satu korban di Austria,
Belgia, Kanada, Iran, Jepang, Maroko, Nikaragua, Nigeria, Afrika Selatan, Togo
dan Zimbabwe.

Baca Juga :  Ahli Sejarah Indonesia Asal Australia Wafat

Ratusan pekerja media lainnya
terbukti positif tertular virus corona dan sejumlah media harus ditutup untuk
sementara. PEC menyebutkan data miliknya berdasarkan pada berbagai sumber
termasuk perhimpunan jurnalis nasional, media setempat dan koresponden PEC di
seluruh dunia.  

Terpopuler

Artikel Terbaru