32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

64 Tentara Amerika Alami Geger Otak Akibat Rudal Iran

SEBANYAK 64 Tentara Amerika Serikat dilaporkan alami geger otak
akibat serangan rudal Iran ke Pangkalan Militer AS di Irak pada awal Januari
2020 lalu. Demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat
(Pentagon) pada Sabtu (1/2).

Juru Bicara Pentagon, Letnan
Kolonel Thomas Campbell mengatakan, tentara AS telah didiagnosis mengalami
cedera otak traumatis ringan (TBI). “50 tentara AS terluka, dan sekarang
bertambah menjadi 64 korban terluka. Mereka mengalami cedera otak traumatis
ringan,” ujarnya dilansir AFP.

Sebanyak 39 korban terluka telah
kembali bertugas, sedangkan sisanya dikirim kembali ke AS, menunggu hasil
evaluasi untuk dikirim kembali atau tidak.

Pada saat penyerangan rudal Iran
terjadi, sebanyak 1.500 tentara AS di pangkalan Ain al-Asad berada di benteng
pertahanan, mereka telah diberi peringatan lebih dulu dari atasan.

Baca Juga :  Lebanon Nyatakan Status Darurat Ekonomi

Iran menembaki pangkalan militer
AS di Irak sebagai tindakan balasan karena serangan pesawat tanpa awak Amerika
yang menewaskan Perwira Militer Senior Iran, Qasem Soleimani. Presiden Amerika
Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa tidak ada korban luka akibat serangan
rudal tersebut.

“Semua baik-baik saja. Dua
pangkalan militer AS di Irak diserang roket Iran. Kami sekarang sedang
menghitung kerusakan dan korban. Memperbaiki semua ini dengan baik. Kami
memiliki tentara terkuat dan terlengkap di dunia ini. Saya akan memberikan
bantuan pada esok pagi,” cuit Trump melalui akun Twitter, sesaat setelah
penyerangan itu. (dal/fin/kpc)

SEBANYAK 64 Tentara Amerika Serikat dilaporkan alami geger otak
akibat serangan rudal Iran ke Pangkalan Militer AS di Irak pada awal Januari
2020 lalu. Demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat
(Pentagon) pada Sabtu (1/2).

Juru Bicara Pentagon, Letnan
Kolonel Thomas Campbell mengatakan, tentara AS telah didiagnosis mengalami
cedera otak traumatis ringan (TBI). “50 tentara AS terluka, dan sekarang
bertambah menjadi 64 korban terluka. Mereka mengalami cedera otak traumatis
ringan,” ujarnya dilansir AFP.

Sebanyak 39 korban terluka telah
kembali bertugas, sedangkan sisanya dikirim kembali ke AS, menunggu hasil
evaluasi untuk dikirim kembali atau tidak.

Pada saat penyerangan rudal Iran
terjadi, sebanyak 1.500 tentara AS di pangkalan Ain al-Asad berada di benteng
pertahanan, mereka telah diberi peringatan lebih dulu dari atasan.

Baca Juga :  Lebanon Nyatakan Status Darurat Ekonomi

Iran menembaki pangkalan militer
AS di Irak sebagai tindakan balasan karena serangan pesawat tanpa awak Amerika
yang menewaskan Perwira Militer Senior Iran, Qasem Soleimani. Presiden Amerika
Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa tidak ada korban luka akibat serangan
rudal tersebut.

“Semua baik-baik saja. Dua
pangkalan militer AS di Irak diserang roket Iran. Kami sekarang sedang
menghitung kerusakan dan korban. Memperbaiki semua ini dengan baik. Kami
memiliki tentara terkuat dan terlengkap di dunia ini. Saya akan memberikan
bantuan pada esok pagi,” cuit Trump melalui akun Twitter, sesaat setelah
penyerangan itu. (dal/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru